Lombok Tengah – Beras bantuan untuk masyarakat miskin di Lombok Tengah nyatanya dijadikan ajang ‘Korupsi’ oleh oknum-oknum Kepala Desa.
Bagaimana tidak, beras yang harusnya dibagikan secara gratis terhadap masyarakat tidak mampu tersebut malah diduga dijual oleh oknum kepala desa bersama dengan oknum penanggung jawab yaitu koordinator.
Di Lombok Tengah sendiri terkuak beberapa desa melakukan penjualan beras bantuan, tak tanggung-tanggung jumlahnya mencapai ton-tonan. Salah satunya adalah Desa Barabali yang diduga menjual kurang lebih 4 ton beras ‘miskin’ tersebut.
Dalam wawancara media ini dengan kepala Desa Barabali, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah, NTB beberapa waktu yang lalu AJ, mengaku bahwa dia menjual beras tersebut atas arahan dari koordinator kecamatan berinisial E, walaupun E menyanggah hal tersebut, kasus ini nyatanya menjadi atensi pihak Kepolisian Resor Lombok Tengah.
“Saya pastikan lanjut proses ini. Sabar, karena kasus tipikor ini banyak yang harus kita periksa tapi sudah saya perintahkan (jajarannya) untuk atensi percepatan.” ungkap Kapolres Lombok Tengah AKBP Iwan Hidayat. SIK.
Bahkan pihaknya tak segan – segan untuk menindak oknum aparat yang terlibat.
“Infokan ke saya kalau ada info-info ada anggota yang nakal terkait kasus ini, pasti saya sikat.” tegasnya.
Diduga penjualan beras ini dilakukan secara terstruktur, sistematis dan massive karena terjadi di beberapa desa di Lombok Tengah.
Lalu bagaimana tanggapan Bupati Lombok Tengah H. Lalu Pathul Bahri? Diketahui, dengan berkemeja biru muda Bupati Lombok Tengah melepas secara langsung beberapa truk berisikan beras bantuan pangan ini pada Januari lalu.
Hingga kini heboh penjualan beras bantuan ini hingga pemeriksaan oleh Polisi, Bupati Lombok Tengah yang digadang-gadang bakal mencalonkan diri sebagai Gubernur NTB di pilkada 2024 ini saat dimintai komentarnya via pesan whatsapp pada Rabu, 24/4/2024 belum juga memberikan komentarnya.