Lombok Tengah – Sebanyak ratusan pelajar ikuti seleksi pemilihan pasukan pengibar bendera pusaka atau Paskibraka tahun 2024.
Ratusan pelajar tersebut terdiri dari pelajar sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK), madrasah aliyah (MA) negeri dan swasta se-Kabupaten Lombok Tengah.
Seleksi tersebut dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Lombok Tengah bersama tim seleksi.
Kegiatan tersebut berlangsung pada hari Kamis 22 Februari 2024 di Aula BKPP Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kegiatan tersebut dibuka oleh Wakil Bupati Lombok Tengah, Dr. H.M. Nursiah di dampingi Kepala Bakesbangpol Lombok Tengah, Murdi AP, M. Si.
Pada kegiatan tersebut dilakukan tes menggunakan sistem komputer asesmen tes, yakni meliputi Tes Intelegensi Umum (TIU) dan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Kepala Bakesbangpol Lombok Tengah, Murdi AP, M. Si. menyampaikan, jumlah pelajar yang mendaftar dan membuka akun sebanyak 471 dan yang mengupload dokumen persyaratan sebanyak 364 hingga pendaftaran ditutup pada tanggal 19 Februari 2024,
”Setelah diperiksa, dari 364 peserta, hanya 273 Peserta yang dinyatakan lulus administrasi dan melanjutkan Tes lanjutan, TIU dan TWK, “ ungkap Murdi.
Dijelaskan Murdi, ratusan pelajar yang dinyatakan lulus pada tes Intelegensi Umum dan Tes Wawasan Kebangsaan ini akan mengikuti tes ke tahap selanjutnya.
“Setelah lulus tes TIU dan TWK, peserta akan mengikuti seleksi parade, baris berbaris, kesemaptaan, kepribadian, dan wawancara.” Jelasnya.
Pada tes tahap selanjutnya tambah Murdi, peserta diminta untuk menunjukkan bakat dan potensi mereka sebagai calon pengibar bendera dan duta Pancasila.
“Untuk tes TIU dan TWK dengan sistem gugur. Dan seleksi ini tidak hanya bertujuan untuk menjadi pengibar bendera saja, tetapi juga untuk menjadi duta Pancasila.” Tandasnya.
Selama memantau jalannya seleksi tersebut, Murdi mengaku bahwa ia melihat banyak peserta memiliki keinginan untuk menjadi Paskibraka dengan memiliki mental kuat.
“Saya melihat mayoritas peserta memiliki mentalitas yang bagus,” terangnya.
“Sistem seleksi dilakukan secara transparan. Proses seleksi ini di monitor langsung oleh pusat,” tutup Murdi.