LOMBOK TENGAH,NTB – Sesuai dengan arah pengembangan pariwisata di Lombok Tengah (Loteng) selaku daerah yang memiliki destinasi wisata olahraga atau sport tourism yang memiliki Sirkuit Motorcross di Kecamatan Batukliang Utara (BKU) dan Sirkuit MotoGP di KEK Mandalika di Kecamatan Pujut.
Universitas Nahdatul Ulama (UNU) dan Karang Taruna Kecamatan (KTK) Pujut bekerjasama melaksanakan pelatihan Sport Massage atau penanganan cedera terhadap sejumlah pemuda di Kecamatan Pujut, yang digelar di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tunak, Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Minggu 26/6.
Pelatihan ini memiliki tujuan untuk memberikan bekal keilmuan dalam bidang penanganan cedera olahraga melalui sport massage dan metode rice teoritis dan praktis dalam meningkatkan pengetahuan penanganan cedera olahraga di lapangan.
Khaerul Anam S.Pd., M.Fis., AIFO-Fit selaku ketua pelaksana pengabdian kepada masyarakat menyampaikan, kegiatan dan kerjasama ini akan berlangsung selama 3 bulan ke depan. Bahkan bisa lebih karena pihaknya komit mengawalnya sampai massage untuk bagaimana ini betul-betul bisa mandiri.
Ia berharap, supaya output dari kegiatan ini juga bisa tercapai yakni terciptanya terapis olahraga dan trainer kebugaran yang kompeten dan profesional.
“Dalam kesempatan ini kami sampaikan terimakasih yang sedalam dalamnya terhadap mitra kami Karang Taruna Kecamatan Pujut yang sudah menyiapkan tempat serta sudah maksimal dalam segala hal. Kerjasama ini, semoga ke depan bisa lebih luas lagi dalam bidang-bidang lain,” urainya.
Sementara itu, Ketua KTK Pujut Sri Anom Putra Sanjaya, SH juga menyampaikan apresiasi yang sedalam dalamnya terhadap para pelatih dan pihak UNU NTB yang telah berkenan bekerjasama dan bermitra untuk melatih pemuda yang ada di Kecamatan Pujut untuk menjadi tenaga sport massage.
“Selama dua hari ini, kami selalu mengikuti pelaksanaannya, dan peserta menunjukkan kemampuannya yang cukup signifikan,” katanya.
Anom meyakini , jika dilatih terus menerus selama 3 bulan maka pihaknya berani pastikan mereka akan siap diterjunkan dalam event-event nasional, bahkan Internasional sesuai kebutuhan.
Menurut Anom, saat ini Loteng dikenal sebagai daerah yang memiliki potensi untuk pengembangan sport tourism. Tentu saja, tidak boleh jauh-jauh dari sport massage.
“Kami juga berharap dalam event-event lokal seperti futsal, sepak bola, lari maraton, dan lainnya nantinya harus di dampingi oleh tenaga sport massage dan metode rice touritis untuk mengantisipasi cedera,” jelasnya.
Tak hanya itu, sport massage juga nantinya akan menjadi spot wisata tambahan di Mandalika. Sudah semestinya Mandalika sebagai KEK yang tidak hanya di kenal sebagai kawasan destinasi Wisata Nasional namun juga Internasional yang memiliki spot wisata yang lengkap.
“Untuk itu, ini nantinya akan menjadi tambahan sehingga wisatawan yang membutuhkan sport massage bisa mereka temukan di Mandalika,” kata Anom yang juga Ketua RSI DPD Loteng itu.
Di tempat yang sama, Kepala UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Loteng Dedet Zeltauzalam, S.IP, MM menyatakan hal yang sama dengan Ketua KTK Pujut, Kegiatan seperti ini harus didukung penuh karena Loteng ini dikonsep sebagai sport tourism. Sport massage adalah kebutuhan dari setiap event.
“Jadi kolaborasi ini perlu di dukung dan kita seriuskan. BLK Lombok Tengah juga punya rencana menyiapkan pelatihan sport massage. Tentunya bekerjasama dengan UNU NTB,” singkatnya.