MATARAM – Kasus dugaan korupsi dana BLUD RSUD Praya, Lombok Tengah bakal memasuki babak baru setelah cukup lama ditangani Kejaksaan Negeri Praya.
Dugaan adanya “lingkaran setan” dalam kasus ini mulai mencuat ke publik. Lombok Global Institute (LOGIS) mendorong pihak Kejari Praya untuk mengusut tuntas kasus ini, dan segera menyeret siapa saja yang terlibat menikmati hasil penyimpangan.
Direktur LOGIS, M Fihiruddin menegaskan, pihaknya akan menggelar aksi teatrikal di kantor Kejari Praya, pada Rabu 13 April 2022 mendatang.
“Aksi teatrikal, kita akan bawa hadia g-string dan bra ke Kejari Praya, sebagai sindiran publik. Beranikah Kejari Praya mengusut tuntas kasus BLUD RSUD Praya ini?,” tegas Fihiruddin.
Fihir mengungkapkan, sejak kasus ini ditangani tahun lalu, pihak Kejaksaan terkesan sangat ngebut. Namun, setelah kasus ini diduga melibatkan cukup banyak pihak termasuk oknum pejabat tinggi, kasus ini seolah diam di tempat.
“LOGIS akan pertanyakan kasus ini, dan terus akan kita kawal prosesnya,” tegas dia.
Diketahui dalam kasus dugaan korupsi BLUD RSUD Praya ini, pihak Kejari Praya menaksir kerugian negara komulatif sejak 2017-2020 mencapai Rp6,5 Miliar.
Rumors yang berkembang, ada kucuran dana mencapai Rp1 Miliar untuk menutup kasus ini, atau setidaknya membuat kasus ini sepi dan luput dari perhatian publik.
“Rumors yang berkembang ini juga akan kita pertanyakan. Kalau benar, APH harus bertindak tegas,” katanya. |lm01