Lombok Tengah – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Zainudin Abdul Majid (ZAM) merilis adanya potensi cuaca ekstrem di wilayah NTB.
Kepala stasiun Meteorologi ZAM, Satria Topan Primadi S. Si melalui press release nya, Selasa 16 April 2024 menghimbau kepada masyarakat di Wilayah NTB untuk mewaspadai potensi cuaca Ekstrem pada tanggal 16 hingga 22 April 2024.
Ia menuturkan, analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya daerah pertemuan angin (konvergensi), aktifnya fenomena gelombang atmosfer Ekuatorial Rossby, serta labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif skala lokal di wilayah NTB.
“Hal tersebut mendukung pembentukan awan-awan hujan yang cukup intensif dalam beberapa waktu ke depan di wilayah NTB” Jelasnya.
Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang untuk periode 16 sampai dengan 22 April 2024 di wilayah Kota Mataram, Kab. Lombok Utara, Kab. Lombok Barat, Kab. Lombok Tengah, Kab. Lombok Timur, Kab. Sumbawa, Kab. Sumbawa Barat, Kab. Bima, Kota Bima, dan Dompu pada pagi hingga dini hari.
Potensi gelombang tinggi di wilayah perairan NTB pada tanggal 16 sampai dengan 22 April 2024 yaitu kategori gelombang sedang mencapai 1,25 hingga 2,5 meter di Selat Lombok bagian Selatan dan Selat Alas bagian Selatan.
Sedangkan kategori gelombang tinggi mencapai 2,5 hingga 4,0 meter di prakirakan terjadi di Samudera Hindia Selatan NTB.
Untuk mengantisipasi hal itu, pihak-pihak terkait diharapkan melakukan persiapan seperti memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
“Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan
secara lebih masif.” Sebut Topan.
Kemudian melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.
Selanjutnya menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, pohon tumbang, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi).
“Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi.” Ucapnya.
Dan terakhir terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah NTB.
“Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi diharapkan terus memantau perkembangan cuaca terkini melalui website: http://cuaca.ntb.bmkg.go.id, instagram: @infobmkgntb, facebook: infocuacantb, dan twitter.” Tutupnya.