Lombok Tengah – Kepala desa Barebali, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah, LAJ mengungkapkan 230 kilo beras bantuan pangan (bapang) dipotong oleh koordinator kecamatan (korcam) Batukliang.
Hal itu di ungkapkannya di kantor Desa setempat, Rabu 27/3/2024.
LAJ mengatakan, pemotongan bapang itu di saksikan perangkat desa saat rapat koordinasi (rakor) terkait penyaluran bapang yang berlangsung di kantor desa Barebali.
“Jadi banyak yang saksikan, banyak perangkat (desa). Jadi ini perintah korcam ini memotong, meminta kepada semua kepala dusun, semua yang ada disitu saya akan mengambil satu karung per dusun.” Cerita dia.
Dikatakan LAJ, jumlah dusun di desa Barebali sebanyak 23 dusun. Pemotongan tiap dusun 1 karung yang berisi 10 kilo, berarti 230 kilo dari total keseluruhan dusun.
Menurutnya, pemotongan itu sepenuhnya wewenang pihak korcam. Sedangkan pihak desa hanya menyediakan tempat menampung bapang saja.
“Jadi saya tidak bisa melarang, karena ini kewenangan mereka. Dia (korcam) punya SK, ini program nya dia, desa ini tidak ada kewenangan disitu hanya sebatas koordinasi artinya ketempatan saja.” Ungkap LAJ.
Selain itu, Kades juga menyayangkan sikap pihak korcam. Menurut dia, sebagai penanggungjawab bapang dia seharusnya membagikan dan mengawasi penyaluran bapang itu.
“dia hanya mengantarkan ke dua dusun. Dusun ponek dan lendang dode dengan jumlah di dusun itu 104 (karung) di tambah lagi 23 (potongan setiap dusun) tambah lagi KPM titipannya dia, itu yang di bawa. Setelah itu selanjutnya tidak ada kembali korcam ini.” Jelas dia.
Berdasarkan hal itu, perangkat desa dengan inisiatifnya kemudian membagikan sisa bapang itu ke warganya masing-masing.
“Sisanya itu dibagikan ke masing-masing dusun, sudah clear. Itu kan kepala dusun yang punya inisiatif membawa pick upnya lalu dibagikan ke masyarakat. Kepala dusun mengambil sendiri ke kantor desa kemudian membagikan ke masyarakat.” Jelasnya.
Sementara itu, Egi Gibranegi selaku Koordinator Kecamatan (Korcam) Batukliang menyebut bahwa itu adalah fitnah yang ditujukan kepada dirinya.
“Waduh kok massif sekali fitnahnya ini.” Ucap Egi melalui pesan WhatsApp dengan emoji tertawa.
Pernyataan yang dilontarkan Kades Barabali ini menurut dia tidak benar, sehingga tidak perlu ditanggapi.
“Ampure saya tidak mau terlalu menanggapi berita hoax seperti itu, semua ada bukti di saya, biarkan saja kadesnya terserah mau ngomong apa.” Ucapnya singkat.