LOMBOK TENGAH, NTB – Para pedagang di Pasar Renteng Praya Kabupaten Lombok Tengah mengeluhkan padamnya listrik selama hampir dua minggu.
Mereka berjualan menggunakan lampu cas dan senter selama listrik tidak pernah menyala.
Imin, salah satu penjual pakaian menjelaskan, sudah dua minggu listrik di Pasar Renteng padam,sehingga pedagang berjualan hanya menggunakan lampu cas saja.
“Kami menggunakan lampu cas, ada juga yang menggunakan lampu senter selama listrik ini padam, dua minggu lah kami berjualan seperti ini tanpa ada kejelasan dari pihak pengelola kapan listrik ini menyala,” ungkap Imin dilapak jualannya Jumat, 27/5.
Ia menambahkan, dengan padamnya listrik selama ini, para pedagang banyak merugi, bagaimana tidak? Orang yang datang mau berbelanja tidak bisa melihat barang yang pedagang jual karna kondisi gelap gulita karena pasar renteng adalah pasar indoor.
“Kami rugi disini, yang biasanya ada saja orang datang melihat-lihat jualan kami, tapi dengan keadaan gelap seperti ini, jangankan masuk ke lapak, lewat saja gak ada karna gelap,” tuturnya.
Menurutnya, pihak pengelola seharusnya tidak dulu menarik retribusi harian selama listrik belum menyala.
“Kami setiap hari dipungut retribusi Rp. 5000, listrik ga ada, air ga ada. Jadinya kalau kencing, BAB kita pulang. Banyak pedagang yang ga jualan dan ada yang jualan tapi tutupnya cepat,” ucapnya.
Kepala Pengelola Pasar Renteng Praya, Makmun, membenarkan padamnya listrik selama kurang lebih 2 minggu, yang katanya di sebabkan oleh kabel trouble.
“Teknisi sudah mengecek ada kabel trouble, kabel yang rusak ini kemungkinan harganya Rp. 500.000/meter, itu dulu ya, Dan yang kita butuhkan sekarang ini 30 meter,” ucapnya.
Ia menjelaskan, selama listrik padam, pihak pengelola membantu kelistrikan menggunakan generator.
“Solusi untuk membantu pedagang yaitu satu-satunya dengan generator, karna mesin ini besar membutuhkan 30 liter lebih solar selama satu jam, akhirnya kita jadwalkan pagi hari dari pukul 06.00 – 07.00 untuk waktu persiapan buka toko dan siang hari pukul 11.00-12.00 waktu solat untuk mempersiapkan air saja,” jelasnya.
Ia menambahkan, pihak pengelola sudah berkoordinasi dengan teknisi dan Kabid Dinas Perdagangan Lombok Tengah.
“Teknisinya bilang kabelnya ndak ada di Lombok, harus dipesan di Surabaya. Dari itu kami berkoordinasi dengan Kabid (Perdagangan) nantinya Kabid akan membuat RAB berapa dana yang akan dibutuhkan untuk pembelian kabel,” katanya.
Selama kabel yang dibutuhkan belum ada, pihak pengelola hanya bisa menjadwalkan menyalakan untuk kebutuhan air saja.
“Untuk sementara itu saja upaya kita, sementara kabel tidak ada dijual disini dan biaya operasional untuk generator tidak ada. InsyaAllah jika kabel RAB dari teknisinya ini sudah clear dan bagaimana kebijakan Kabid selaku kuasa pengguna anggaran kita akan selesaikan, ya sekarang kan dana ini kita tunggu untuk menyelesaikan semua ini,” tutupnya.
Sementara Kabid Dinas Perdagangan Lombok Tengah Rr.Sri Mulyaningsih juga membenarkan listrik di Pasar Renteng Praya padam.
“Betul, mulai hari Kamis minggu lalu listrik di Pasar Renteng padam. Kami sudah memanggil beberapa teknisi dari luar tetapi belum ada yang bisa menyatakan troublenya dimana,” ungkap Kabid via whatsapp, Jumat, 27/5.
Ia melanjutkan, informasi yang dia dapat permasalahan ada pada beberapa kemungkinan yaitu terminating, kubigel, dan hitter yang perlu ditambahkan.
“Ada juga yang mengatakan terjadi korosi karena lembab dll,” tambahnya.
Ia berharap, semoga teknisi yang bekerja saat ini menemukan diagnosa paling tepat dimana hanya kabel dibeberapa titik saja yang harus diganti.
“Mudahan teknisi ini tepat bahwa kabelnya harus diganti. Dan kami sedang menunggu RAB dari teknisi tersebut. Karena didalam Anggaran kami tidak ada biaya maintenance listrik di Pasar Renteng, sehingga jika biaya besar maka kami harus laporkan kepada Pimpinan diatas,” pungkasnya. lm03