LOMBOK TENGAH – Politeknik Pariwisata Lombok menggelar bimbingan teknis peningkatan kualitas sumber daya manusia bagi kelompok sadar wisata dan warga di Desa Wisata Puyung Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah. Diikuti sebanyak 40 peserta. Lokasi kegiatan di Dusun Bunbao.
Secara bergiliran tiga pemateri menyampaikan materinya masing-masing. Dari kelembagaan desa wisata, sadar wisata dan sapta pesona. Kemudian pelayanan prima wisata.
“Bimtek ini dalam rangka implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi Poltekpar Lombok,” kata Direktur Poltekpar Lombok Herry Rachmat Widjaja, S.Sos., M.M.Par., CHE saat membuka bimtek, Selasa (12/04/2022).
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Tengah H Lendek Jayadi, S.Pd., M.Pd, Anggota Komisi IV DPRD Loteng Suhaimi SH dan Pembantu Direktur I Poltekpar Lombok Anas Pattaray, M.Par., CHE.
Kemudian Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Poltekpar Lombok Dr Amirosa Ria Satiadji, MM., CHE. Dan jajaran pejabat Poltekpar Lombok lainnya. “Mudah-mudahan dengan kehadiran kami ini dapat meningkatkan kualitas SDM para Pokdarwis dan warga pada umumnya,” kata Herry.
Sehingga, para Pokdarwis dan warga mampu mengembangkan dan meningkatan potensi di desa wisata yang ada. Terutama menyangkut tujuh kriteria penilaian sebagai desa wisata. Baik itu menyangkut daya tarik pengunjung, keunikan dan keorsinilan, ketersediaan homestay, digitalisasi dan kretifitas.
“Yang tak kalah pentingnya, ada imbauan atau seruan tentang protokol kesehatan. Atau CHSE,” kata Herry. Dalam kesempatan itu, Direktur Poltekpar Lombok Herry Rachmat Widjaja, S.Sos., M.M.Par., CHE menerima cenderamata barupa hasil songket warga Desa Puyung.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Tengah H Lendek Jayadi, S.Pd., M.Pd memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya pada Poltekpar Lombok. Karena kampus dibawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI tersebut turun menggelar bimtek.
Tidak saja bagi para Pokdarwis dan warga. Melainkan para pelaku pariwisata pada umumnya. Hal itu, tentu membantu program pemerintah. Terutama menyangkut SDM. “Kalau saya melihat SDM pokdarwis ini sudah luar biasa. Tidak perlu diragukan lagi,” sanjung Jayadi.
Tinggal sekarang menyangkut peningkatan kapasitas desa wisata. Maksudnya, paling tidak 60 persen dari jumlah dusun disetiap desa wisata terdapat destinasi wisata. Sedangkan di Desa Puyung, baru ada empat dusun yang memiliki destinasi wisata. Salah satunya, Dusun Bunbao.
“Jadi, butuh banyak dusun yang harus membuka destinasi-destinasi baru lagi. Jangan puas dengan yang ada sekarang,” kata Jayadi.
Setiap dusun juga tidak boleh saling saing menyaingi, apalagi saling menjatuhkan. Melainkan harus berkolaborasi, bersinergi dan bekerja sama. Kemudian saling mengisi dan menutupi kekurangan masing-masing. Sehingga semua destinasi wisata setiap dusun jalan.
“Semoga lewat bimtek yang digelar Poltekpar Lombok ini, para Pokdarwis mampu memikirkan dan menjalankannya,” kata Jayadi.
Dalam bimtek itu juga dilaksanakan aksi tanya jawab dan diskusi. Para peserta sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian bimtek. Mereka berjanji ilmu pengetahuan yang didapatkan akan diimplementasikan dalam kehidupan nyata. Terutama menyangkut peningkatan kemajuan desa wisata. |lm01