LOMBOK TENGAH – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), HL. Sarjana, SH kembali turun menemui konstituennya dalam agenda reses tahun ini. Dimana, pada kesempatan itu ia menyasar Desa Kabul dan Desa Ungga Kecamatan Praya Barat Daya. Kemudian Desa Mangkung dan Desa Banyu Urip Kecamatan Praya Barat. “Dari empat desa ini, ada enam titik yang dikunjungi,” kata HL. Sarjana saat dihubungi via WhatsApp, Senin (01/11).
Ia menjelaskan, selain sebagai ajang silaturahmi, kegiatan ini juga merupakan upaya untuk menyerap aspirasi masyarakat yang ada di Daerah Pemilihan (Dapil) Praya Barat-Praya Barat Daya. Yang mana, sepanjang kegiatan berlangsung, ada banyak keluh kesah masyarakat yang harus segera direalisasi oleh Pemerintah Daerah (Pemda). “Disini kita bisa tau apa yang menjadi kebutuhan dan harapan masyarakat. Khususnya mereka yang berada di wilayah Praya Barat dan Praya Barat Daya,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, kata Sarjana, hampir sebagian besar masyarakat masih membutuhkan pembanguan infrastruktur yang maksimal. Seperti halnya pembukaan jalan usaha tani dan jalan lingkungan. Sebab, rata-rata masyarakat di wilayah tersebut mayoritas penduduknya bergelut di bidang pertanian. Sehingga untuk mengakses hasil pertanian itu, tentunya dibutuhkan infrastruktur yang memadai.
“Mereka juga meminta agar beberapa ruas jalan bisa dinaikkan statusnya menjadi jalan kabupaten. Agar perbaikan dan pengerjaannya bisa menjadi skala prioritas pemerintah,” jelasnya.
Terlebih lagi, Praya Barat dan Praya Barat Daya ini merupakan wilayah penyangga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Sehingga sudah sewajarnya jika segala aspek yang bersentuhan langsung dengan sektor pariwisata bisa segera diperhatikan, baik itu dari segi kelayakan infrastruktur maupun SDM-nya.
“Wilayah selatan ini merupakan salah satu daerah pariwisata andalan di Loteng untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD). Jadi wajar masyarakat merasa terabaikan jika melihat kondisi saat ini. Saya tidak berbicara jika wilayah selatan dianak-tirikan, tetapi inilah kenyataannya,” terangnya.
Sejauh ini ia mengapresiasi upaya yang dilakukan Pemda untuk menyambut berbagai event nasional dan internasional di KEK Mandalika, seperti event World Superbike (WSBK) dan MotoGP. Namun hal itu tidak harus membuat pemerintah terlena, sebab kesiapan menghadapi event-event tersebut sebenarnya belum maksimal. Karena masih banyak akses penunjang menuju pariwisata yang belum layak dilalui oleh wisatawan lokal maupun mancanegara, khususnya di wilayah selatan.
“Saya berharap Pemda sedikit saja memberikan perhatian terhadap wilayah selatan. Tanpa harus saya jelaskan ruas-ruas jalan yang harus ditangani, saya yakin Pemda sudah tau kok,” tegasnya.
Lebih jauh ia menambahkan, tidak hanya persoalan infrastruktur, masyarakat juga masih membutuhkan pembuatan sumur bor untuk kemudahan air bersih. Karena masih banyak wilayah yang kesulitan mengakses air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
“Semua bentuk aspirasi masyarakat ini akan kita tampung. Selanjutnya nanti akan kita bahas bersama Pemda agar bisa diperjuangkan,” tandas politisi PKB ini.