Lombok Tengah – Polemik pernikahan SZ, oknum pegawai TU kejaksaan negeri Lombok tengah yang menikah sampai tujuh kali menjadi viral di media mainstream belakangan ini ternyata membuat anak yang bersangkutan buka suara.
Tuduhan bahwa SZ tinggal dirumah dinas tanpa ikatan pernikahan bersama kekasihnya dan pemberitaan lainnya membuat psikis DRM, putri ketiga SZ dari istri pertamanya menjadi terganggu, bahkan sampai enggan untuk keluar rumah karena malu.
Saat dikontak oleh redaksi Lintasmandalika 3/9/21, DRM memohon agar pemberitaan terhadap ayahnya untuk disudahi karena sangat berdampak pada psikis dirinya dan adik-adiknya. Menurutnya masih ada yang harus lebih diperhatikan dari dampak pelaporan dan pemberitaan ayahnya tersebut.
“Bapak saya adalah orang yang bertanggung jawab terhadap anak-anaknya dan istrinya, buktinya bapak sangat perhatian terhadap kami, bahkan disekolahkan sampai sarjana, selaku anak saya sangat keberatan dengan apa yang diberitakan di media selama ini, karena itu hanya sepihak, apalagi sampai bapak saya dibilang kumpul kebo, kalau bapak kumpul kebo kami anak-anaknya pasti tau dan kami yang justru akan bertindak jika bapak saya melakukan hal itu, kami mohon agar media menyudahi fitnah terhadap bapak saya” jelas DRM.
Menurut DRM, GA istri keenam yang membawa Koalisi Perempuan dan Anak NTB harusnya memperhatikan juga kondisi psikologis anak-anak dari SZ.
“Tolonglah perasaan anak-anaknya diperhatikan juga, jangan hanya melihat dan mendengar dari satu pihak saja, tolong dengar kami juga” pintanya sambil menangis.
Sementara Yan Mangandar selaku Kuasa hukum pelapor yang dihubungi menyampaikan bahwa pihaknya mengaku sudah melindungi anak-anak SZ dalam dengan cara tidak membeberkan identitas anak-anak SZ.
“Bentuk perlindungan terhadap anak-anak SZ, jadi kami sebisa mungkin melindungi identitas anak yang bersangkutan dengan tidak menyebut secara lugas nama-namanya,identitas orang tuanya pun tidak kami sebutkan,kecuali dengan inisial,itu bentuk perlindungan kami” ujarnya.
Disinggung bagaimana dengan psikologis anak-anaknya SZ yang sekarang tergganggu, Yan Mangandar menjawab akan menemui anak-anak yang bersangkutan akan mengkoordinasikan dnegan dinas terkait
“Untuk psikologis anak-anaknya kami, jika mereka membutuhkan itu,kami akan temui anak-anaknya dengan psikolog, ini kan permasalahannya pelan pelan ga bisa semua langsung diurusin, karena memang fokusnya ibu GA yang meminta perlindungan terhadap kami, jadi tidak bisa tiba-tiba kami menemui anak-anaknya seperti Hero karena kami menjaga privasi itu seperti itu, terimakasih sudah menginfokan hal itu ,nanti kami akan koordinasikan dengan dinas terkait hal itu” jelasnya.