Lombok Tengah – Pengadaan kendaraan dinas senilai 18 Milliar untuk masing-masing kepala dusun di kabupaten Lombok tengah yang menjadi janji kampanye Bupati terpilih L. Pathul Bahri nampaknya masih menjadi pro dan kontra banyak pihak,bagaimana tidak,situasi yang tidak menentu ditengah pandemic dan banyak hal-hal yang dianggap lebih penting untuk diperhatikan.
Contohnya salah satu sekolah dasar yang ada di Desa Mekarsari kecamatan Praya Barat yang kondisinya sangat sudah tidak layak untuk digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, nyatanya masih digunakan untuk kegiatan belajar calon penerus bangsa.
Fathurrahman salah satu wali murid mengatakan sangat sedih melihat kondisi sekolah yang saat ini digunakan anaknya untuk belajar.
“Bangunan sekolah sudah sangat tidak layak lagi untuk digunakan,siswa dan siswi terpaksa harus belajar dihalaman dibawah terik sinar matahari karena hampir tiap hari genteng sekolah berguguran” ujarnya lewat pesan singkat 23/8/21.
Pendidikan yang sejatinya sudah diatur dalam undang-undang ternyata belum menjadi prioritas di kabupaten Lombok tengah, ironisnya pemerintah daerah lebih memilih untuk mendahulukan pengadaan kendaraan dinas untuk kepala dusun dibanding memperhatikan dunia pendidikan.
“Pemerintah malah lebih mementingkan kendaraan dinas yang tidak ada urgensinya disbanding memperhatikan dunia pendidikan di Lombok tengah yang sudah diatur dalam undang-undang dimana anak-anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak,kondisi bangunan sekolah sudah sangat menghawatirkan,jangan sampai ada korban bari diperhatikan” pinta faturrahman.
Sementara sampai berita ini diturunkan,tim redaksi lintasmandalika yang mencoba mengklarifikasi Bupati dan Sekda Lombok Tengah masih belum memberikan keterangan.