Lombok Tengah – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali dan The Mandalika Lombok, NTB, telah menyelesaikan pengaspalan Main Track (Trek Utama) Jalan Kawasan Khusus (JKK) The Mandalika/Mandalika International Street Circuit sepanjang 4,31 Km.
Penyelesaian pekerjaan pengaspalan Trek Utama ini ditandai dengan seremoni yang digelar di area tikungan 2 dan 3 Mandalika International Street Circuit yang dihadiri oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah dan jajaran forkopimda NTB, Asisten Deputi Parekraf Kemenkomarves Sartin Hia, Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer beserta jajaran Direksi ITDC, Komisaris ITDC Irzani, Direktur Operasi Infrastruktur PT PP (Persero) Tbk Yul Ari Pramuraharjo, Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri dan jajaran forkopimda Lombok Tengah. Pada kesempatan ini juga dilaksanakan serah terima pertama pekerjaan pembangunan Mandalika International Street Circuit dari Kontraktor kepada ITDC. Pengerjaan Mandalika International Street Circuit sendiri dikerjakan oleh PT PP (Persero) Tbk untuk pekerjaan pengaspalan dan sebelumnya KSO WIKA – BRL untuk ground work.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan, “Dua tahun lalu, semua tidak akan percaya sirkuit bisa selesai. Dan ternyata hari ini 15 Agustus 2021, sirkuit ini bisa selesai. Hari ini ITDC dan PT PP, BUMN yang luar biasa, telah memberikan hadiah kemerdekaan yang luar biasa bagi bangsa Indonesia. Kita bisa membuktikan kepada audien Indonesia dan dunia bahwa dari tempat yang tidak ada sebelumnya, kita mampu membangun sirkuit dengan kualitas yang tidak kalah dari sirkuit lain di dunia. Saya minta jajaran Pemprov NTB, Pemkab Lombok Tengah dan semua pihak untuk membantu ITDC. Mari kita bergandengan tangan untuk menyiapkan event motor internasional FIM Superbike World Championship (WSBK) sehingga event ini bisa terlaksana. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada ITDC yang telah bekerja keras mewujudkan semua ini. Semoga 2 bulan lagi, kita kembali berdiri disini untuk membuka balapan WSBK”.
Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer mengatakan, “Hari ini adalah hari bersejarah bagi kami. Alhamdulillah, Kami telah menyelesaikan pengerjaan pengaspalan Main Track Mandalika International Street Circuit. Penyelesaian Sirkuit Mandalika dengan 17 tikungan merupakan kado atau persembahan kami untuk Indonesia dalam menyambut HUT RI-Ke 76 yang diperingati pada 17 Agustus. Penyelesaian pengaspalan ini juga menunjukkan hasil dari kerja keras dan kerjasama kita semua dalam mewujudkan mimpi kita untuk menghadirkan Sirkuit kelas dunia”.
Abdulbar menambahkan, “Pekerjaan penghamparan aspal pada main track menggunakan 3 unit alat finisher dengan teknologi satelit yang menjamin kualitas permukaan dan kemiringan sesuai desain, serta diawasi langsung oleh tenaga profesional. Hal ini menjadikan Mandalika International Street Circuit sebagai salah satu sirkuit yang bisa menawarkan kecepatan 330 KM per jam dengan tetap memiliki tingkat keamanan yang tinggi bagi pembalap”.
Di luar pengaspalan, saat ini telah selesai dilaksanakan pemasangan concrete barrier dan pembangunan tunnel yang berfungsi sebagai akses penonton ke dalam area sirkuit, service area, hotel serta fasilitas lain di dalam area trek. Secara keseluruhan, pekerjaan konstruksi pembangunan Mandalika International Street Circuit sudah sekitar 92 persen. Fasilitas pendukung lainnya seperti race control dan pondasi pit building juga tengah dikerjakan. Saat ini juga tengah disiapkan medical center dilengkapi helipad di dalam sirkuit, dimana operasional dan penyediaan peralatan kesehatan untuk fasilitas medis ini disupport oleh Kementerian Kesehatan. Secara keseluruhan, pembangunan JKK telah mendekati 92 persen.
Dukungan Kementerian lain dalam mendukung Mandalika International Street Circuit adalah pembangunan jalan Bypass Bandara Internasional Lombok-The Mandalika yang dilakukan oleh Kementerian PUPR. Jalan Bypass ini akan menunjang alur logistik dari BIL ke Mandalika International Street Circuit saat berlangsungnya event balap motor.
Sementara dalam rangkaian kegiatan Homologasi, telah dilakukan virtual assessment pada Kamis, 12 Agustus lalu, yang diikuti oleh perwakilan dari Dorna Sport, Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan anak usaha ITDC, MGPA. Virtual assessment membahas homologasi Mandalika International Street Circuit ini merupakan virtual assessment pertama di dunia terhadap trek sirkuit yang dilakukan dengan cara yang sangat profesional.
“Kami sangat bersyukur dalam kegiatan assessment tersebut, Dorna Sport menyampaikan tanggapan dan kepercayaan yang positif atas progres pembangunan Mandalika International Street Circuit. Sehingga kami optimistis kami bisa menuntaskan penantian panjang selama 26 tahun, agar Indonesia kembali menjadi tuan rumah balap motor berkelas internasional. Oleh karena itu, kami sekarang fokus untuk meningkatkan fasilitas pendukung untuk menyambut pelaksanaan event balap motor internasional FIM Superbike World Championship (WSBK) pada 12-14 November 2021 mendatang,” terang Abdulbar.
Dalam rangka menambah pasokan kamar di dalam kawasan, ITDC fokus mempercepat pembangunan Pullman Hotel The Mandalika. Saat ini, progres pekerjaan Pullman Hotel secara keseluruhan mencapai 78,77%. Hotel ini ditargetkan akan mulai serah terima untuk dapat dioperasikan pada November 2021.
Guna meningkatkan konektivitas dalam kawasan, saat ini ITDC telah memulai tahap konstruksi Paket I dan II Mandalika Urban Tourism and Infrastructure Project (MUTIP) untuk membangun infrastruktur dasar di zona barat, tengah, dan timur dari kawasan The Mandalika. Item pekerjaan MUTIP Paket I yang mulai dikerjakan adalah pembangunan sejumlah ruas jalan dengan total panjang 4,35 km serta lot parkir kendaraan seluas 104,72 are. Ruas jalan dan lot parkir yang tengah dibangun ini secara langsung akan mendukung Jalan Kawasan Khusus (JKK) Mandalika. Sementara item pekerjaan MUTIP paket II yang tengah dikerjakan berupa sejumlah ruas jalan dengan total panjang 2,99 km yang akan menjadi penghubung wilayah komersial di zona timur The Mandalika. Program MUTIP yang terdiri dari Paket I dan II memiliki total nilai investasi sebesar Rp1,7 triliun, dibiayai sepenuhnya oleh Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dan merupakan pembiayaan pertama secara standalone/mandiri yang dilakukan AIIB di Indonesia dan secara global juga merupakan pembiayaan pertama AIIB bagi kegiatan pembangunan infrastruktur pariwisata.
Untuk menjaga pasokan listrik, ITDC telah bekerjasama dengan PLN untuk memberikan support tenaga listrik KEK Pariwisata The Mandalika. Daya supply listrik yang akan dipasok oleh PLN sebanyak 5,19 MVA dengan skema Zero Down Time, yakni sistem suplai listrik berlapis, sehingga listrik di kawasan tidak mengalami gangguan, walaupun hanya sesaat. Saat ini terdapat dua buah gardu induk yang siap memasok listrik di Kawasan The Mandalika, yaitu Gardu Induk di Kuta dan Gardu Induk di Sengkol.
Selain itu, ITDC dan AirNav juga telah melakukan kerjasama berupa pembukaan jalur tol udara untuk helikopter dari dan menuju kawasan The Mandalika ke berbagai lokasi di Pulau Lombok. Jalur udara helikopter ini diharapkan akan menjadi akses yang mempermudah berbagai kebutuhan persiapan maupun penyelenggaraan event WSBK dan MotoGP, sehingga event dapat berjalan lancar dan sukses. Salah satunya adalah mempercepat akses bagi tim medis demi keselamatan dan kecepatan penanganan riders jika terjadi kecelakaan saat event balap berlangsung.
“Dalam kesempatan ini, saya juga menegaskan bahwa Mandalika International Street Circuit telah siap menggelar event balap motor berkelas internasional dan event olahraga lainnya di masa datang. Kami berharap dukungan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah agar event balap motor WSBK yang akan berlangsung dapat terlaksana sehingga mampu mendukung pemulihan perekonomian NTB sekaligus mendukung Indonesia semakin maju,” tutup Abdulbar.
Untuk diketahui mega proyek pembangunan Mandalika Sirkuit ini menelan total nilai proyek JKK/Mandalika International Street Circuit ini, termasuk pembangunan Tunnel, Fence, bangunan Medical center dan Race Control building mencapai Rp. 1,3 Triliun.