Lintasmandalika.com — Kirab Pataka Lambang Daerah menandai dimulainya rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kabupaten Lombok Tengah, Rabu, 8 Oktober 2025.
Upacara pelepasan yang berlangsung di halaman Kantor Bupati itu dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Lombok Tengah, Dr. H. M. Nursiah, S.Sos., M.Si., disaksikan jajaran Forkopimda, para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan perwakilan masyarakat.
Kirab Pataka menjadi tradisi tahunan yang telah mengakar di Lombok Tengah.
Tahun ini, kirab akan menempuh perjalanan sejauh 120 kilometer, melintasi 12 kecamatan selama tujuh hari, mulai 8 hingga 14 Oktober 2025.
Dari satu kecamatan ke kecamatan lain, bendera kebanggaan daerah itu diarak sebagai simbol semangat persatuan dan penghormatan terhadap perjalanan delapan dekade Kabupaten Lombok Tengah.
“Melalui Kirab Pataka ini, kita ingin menumbuhkan semangat kebersamaan, kecintaan terhadap daerah, serta refleksi atas perjalanan pembangunan Lombok Tengah selama 80 tahun,” ujar Wakil Bupati Nursiah dalam sambutannya.
Pelepasan kirab diwarnai antusiasme peserta dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, staf kelurahan, hingga anggota Badan Keamanan Kelurahan (BKK).
Dari titik awal di Kantor Bupati, rombongan pertama dipimpin Lurah Renteng bersama Pleton 1 SMA dan perwakilan masyarakat.
Rangkaian kirab akan berakhir pada 14 Oktober 2025, ditandai dengan penyerahan Pataka di Gedung DPRD Kabupaten Lombok Tengah.
Kirab penutup akan menempuh rute dari Kantor Camat Praya – Pendopo Bupati – Masjid Jamiq Praya – Karang Bulayak – DPRD, dengan barisan peserta dari seluruh Kepala OPD, Paskibraka Kabupaten Lombok Tengah, dan Drumband Gita Praja Tastura.
Adapun untuk wilayah Kota Praya, kirab akan berlangsung pada Senin, 13 Oktober 2025, pukul 16.00 WITA, dengan rute yang melingkari pusat kota dan melibatkan Paskibraka SMAN 2 Praya, drumband, serta kesenian tradisional Gendang Belek.
Sekretaris Daerah Lombok Tengah, H. L. Firman Wijaya, ST., MT., menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat, termasuk dunia pendidikan.
“Keterlibatan siswa SMA dan SMK ini adalah bentuk sinergi positif antara pemerintah daerah dan lembaga pendidikan untuk menanamkan rasa cinta tanah kelahiran,” ujarnya.
Kirab Pataka bukan sekadar arak-arakan simbolik, melainkan bentuk penghormatan terhadap sejarah panjang daerah yang dikenal dengan semangat “Tastura – Tatas, Tuhu, Trasna” itu. Di setiap langkahnya, bendera Pataka menjadi saksi perjalanan Lombok Tengah dari masa ke masa, dari desa, ke kota, hingga kembali ke jantung pemerintahan.