Lombok Tengah – Hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau lebih dikenal dengan Maulid Nabi telah tiba.
Biasanya, dalam menyambut maulid nabi ini berbagai acara akan digelar masyarakat muslim di berbagai daerah di Indonesia, termasuk juga di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sama halnya di Dusun Surebaye, Desa Barabali, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah, ribuan masyarakat menyambut baik kedatangan hari Maulid Nabi ini.
Dalam suasana penuh kebahagiaan dan kebersamaan, remaja dan remaji Masjid Baiturrahman Surebaye menggelar pawai akbar dalam dangka memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW.
Peringatan ini berlangsung pada hari Kamis, 19 September 2024. Pawai Akbar ini dihadiri ribuan peserta dari berbagai kelompok masyarakat Surebaye.
Mulai dari pelajar, organisasi keagamaan, hingga komunitas-komunitas, dan para tokoh dari desa setempat.
Seluruh peserta tampil mempesona mengenakan busana santun khas muslim, sehingga memancarkan keindahan tradisi umat Islam yang menciptakan pemandangan memukau disepanjang rute pawai.
Sembari berjalan beriringan, mereka mengumandangkan sholawat dan puji-pujian kepada Rasulullah SAW yang tak henti-hentinya diucapkan.
Adapun rute pawai akbar ini di mulai dari Masjid Baiturrahman Surebaye sampai jalan raya Desa Barabali-Mantang.
Disepanjang jalan rute pawai akbar ini, peserta menebar senyuman penuh cinta yang melambangkan persatuan dalam balutan ukhuwah islamiah.
Ketua Remaja Masjid Baiturrahman Surebaye, Muhamad Sarwan mengapresiasi semua masyarakat Surebaye yang turut serta dalam memeriahkan kegiatan ini.
Ia juga mengungkapkan rasa syukurnya kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terlaksananya kegiatan yang luar biasa tersebut.
Menurut dia, di moment bulan Maulid ini sepatutnya semua orang mengikuti dan meneladani sifat-sifat Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari hari.
“Tentu harapan kami, semoga kita semua bisa mencontoh akhlak beliau dan menerapkan dalam kehidupan bermasyarakat,” ucapnya.
Dikatakan Sarwan, pawai akbar dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW ini diharapkan sebagai simbol kuatnya persatuan dan rasa kebersamaan antar warga setempat.
“Kami rasa pawai ini berjalan dengan lancar dan penuh kehangatan, sebagai salah satu bentuk upaya mempererat tali silaturahmi serta memperkuat pondasi keimanan dan kebudayaan ditengah masyarakat,” katanya.