Mataram – Beberapa hari belakangan cuaca buruk terus melanda sebagian wilayah di Indonesia, seperti di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Bali. Penyebabnya adalah Bibit Siklon Tropis 91S dan 94S.
Cuaca buruk yang menimpa bagian wilayah barat Indonesia ini mengakibatkan sejumlah wilayah di NTB dan Bali memiliki potensi kecepatan peningkatan angin.
Selain itu juga mengakibatkan hujan sedang, bahkan hujan lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang, serta peningkatan tinggi gelombang di wilayah NTB dan Bali.
Cuaca ekstrem yang diakibatkan oleh bibit siklon Tropis 91S dan 94S ini memaksa kementerian perhubungan direktorat jenderal perhubungan laut menerbitkan surat edaran penutupan sementara sejumlah pelabuhan penyeberangan, diantaranya pelabuhan Lembar, pelabuhan Padang Bai dan Pelabuhan Bangsal.
Hal itu diterapkan kementerian perhubungan direktorat jenderal perhubungan laut mulai tanggal 13 Maret 2024 hingga cuaca kembali normal.
Aprilia Mustika, S.Tr bagian prakiraan cuaca badan meteorologi Zainuddin Abdul Madjid menghimbau kepada masyarakat Nusa Tenggara Barat untuk mewaspadai potensi kecepatan peningkatan angin, hujan sedang hingga lebat disertai kilat/petir dan angin kencang, serta peningkatan tinggi gelombang di wilayah NTB dari tanggal 13 hingga 17 Maret 2024.
“Wilayah Nusa Tenggara Barat saat ini berada pada puncak musim penghujan, disertai aktifnya gelombang atmosfer (ekuatorial rossby dan MJO) di wilayah NTB menambah tingginya potensi pertumbuhan awan konvektif di wilayah NTB.” Jelasnya.
Dikatakannya, saat ini terdapat bibit siklon tropis 91S dan 94S di selatan Pulau Jawa.
Akibat adanya bibit siklon tropis tersebut wilayah NTB terkena dampak tidak langsung yaitu angin kencang, meningkatnya tinggi gelombang di perairan NTB, serta potensi terjadinya hujan sedang hingga lebat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah NTB.
“Masyarakat perlu mewaspadai potensi terjadinya angin kencang, hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.” Kata Aprilia.
Pada pagi hingga dini hari, masyarakat dihimbau untuk selalu tetap waspada dan berhati-hati dengan dampak bencana yang ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, genangan air, angin kencang, kilat/petir, dan pohon tumbang.
“Waspadai tinggi gelombang yang mencapai lebih dari 2 meter di Selat Lombok bagian utara dan selatan, Samudera Hindia selatan NTB, Selat Alas bagian utara dan selatan, dan Selat Sape bagian utara dan selatan.” Tutupnya.