Lintasmanadalika.com – Rembitan, Lombok Tengah, tengah bersiap menorehkan babak baru dalam peta pertahanan nasional, tanah seluas 70 hektare di Jurang Pepe, Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, akan menjadi lokasi pembangunan Markas Komando Daerah Militer (Kodam) pertama di Nusa Tenggara Barat, proyek strategis ini dijadwalkan mulai dikerjakan pada tahun 2028.
“Itu sudah ada tanahnya sekitar 70 hektare di Jurang Pepe. Mudah-mudahan tidak ada kendala dan rintangan,” kata Bupati Lombok Tengah, H. Lalu Pathul Bahri, saat diwawancarai wartawan di Ballroom pada Rabu (15/10/2025).
Langkah ini menandai perubahan signifikan dalam struktur komando pertahanan Indonesia bagian timur. Selama ini, NTB masih berada di bawah kendali Kodam IX/Udayana di Bali.
Dengan berdirinya Kodam baru, Lombok Tengah akan menjelma menjadi simpul strategis pertahanan darat kawasan Nusa Tenggara.
“Kodam ini kan levelnya provinsi. Kalau NTB selama ini bergabung ke Bali. Sekarang ada di sini, maka bisa dipikirkan dampak ekonominya, efek domininya terhadap pembangunan daerah,” ujar Pathul.
Selain Kodam, pemerintah juga menyiapkan pembangunan Batalyon Teritorial Pembangunan (TP) di Desa Mangkung, Kecamatan Praya Barat.
Unit ini dirancang memperkuat kehadiran TNI di wilayah selatan Lombok Tengah, kawasan yang kini tumbuh pesat sebagai destinasi pariwisata dan ekonomi baru.
“Kemarin kami diskusi dengan Pak Dandim, mereka meminta Aerotel digunakan sementara untuk menampung pasukan sebelum Batalyon Teritorial itu berdiri,” tambah Pathul.
Rencana besar ini tak hanya soal militer di baliknya, ada harapan besar tentang geliat ekonomi baru, pembangunan infrastruktur, arus investasi, hingga terbukanya ribuan lapangan kerja di kawasan selatan Lombok Tengah.
Jika terealisasi sesuai jadwal, Lombok Tengah bukan sekadar menjadi penyangga strategis pertahanan, tetapi juga motor pertumbuhan baru NTB tempat di mana kekuatan keamanan nasional bertemu dengan semangat pembangunan daerah.