HUT ke-80 Lombok Tengah: Bupati Pathul Bahri Tegaskan Kekuatan Terbesar Daerah Ada pada Persatuan Rakya
Lintasmandalika.com — Delapan puluh tahun perjalanan Lombok Tengah bukan sekadar rentang waktu, tetapi kisah tentang keteguhan rakyatnya membangun dari akar hingga puncak.
Dalam upacara perayaan HUT ke-80 Kabupaten Lombok Tengah, yang dilaksanakan di halaman depan kantor Bupati Senin, (15/10/2025) suasana haru dan bangga menyelimuti seluruh penjuru daerah yang kini menjadi jantung pembangunan Nusa Tenggara Barat itu.
Bupati Lombok Tengah, H. Lalu Pathul Bahri, S.IP., M.AP, menegaskan bahwa kemajuan yang diraih daerah ini bukan semata hasil pembangunan fisik, melainkan kekuatan kolektif masyarakatnya yang terus bersatu menjaga marwah daerah.
“Delapan puluh tahun perjalanan ini adalah bukti bahwa kekuatan terbesar Lombok Tengah bukan pada beton dan baja, tetapi pada rakyatnya yang bersatu,” ujar Bupati dalam pidatonya.
Pernyataan itu menggema sejalan dengan pandangan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Hj. Indah Dhamayanti Putri, S.E., M.IP, yang menilai Lombok Tengah kini memainkan peran strategis sebagai penyangga bagi seluruh kabupaten dan kota di NTB.
“Saya yakin Lombok Tengah sebagai penyangga bagi seluruh kabupaten dan kota di NTB dapat terus memajukan pembangunannya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Salah satunya melalui Mandalika dan pusat pemerintahan yang ada di sini. Kita harapkan terus berkembang,” ungkap Wakil Gubernur Indah Dhamayanti Putri.
Momentum HUT ke-80 ini juga menjadi momen reflektif atas posisi Lombok Tengah di panggung pembangunan daerah.
Keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, serta pesatnya infrastruktur dan konektivitas wilayah, menjadikan Lombok Tengah bukan sekadar pusat ekonomi, tetapi juga simbol kebangkitan NTB.
Lebih lanjut, Wakil Gubernur NTB mengapresiasi bagi masyarakat dan pemerintah Lombok Tengah.
“Saya lihat hari ini, di usia ke-80, pemerintah dan masyarakat Lombok Tengah patut berbangga hati. Apalagi saat ini Gubernur NTB adalah putra Lombok Tengah. Dirgahayu Lombok Tengah,” ujarnya.
Delapan dekade telah berlalu, dan Lombok Tengah terus menatap masa depan dengan tekad baru, membangun bukan hanya dari batu dan baja, tetapi dari semangat rakyatnya yang tak pernah padam.