Lombok Tengah – Upaya perbaikan dan pembenahan pelayanan terus dilakukan pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya, Lombok Tengah.
Tidak hanya pembenahan interior rumah sakit, tetapi juga eksterior seperti penataan halaman dan perluasan lahan parkir.
Hanya saja, tidak semua masyarakat memahami bagaimana proses pembenahan tersebut.
Direktur Utama (Dirut) RSUD Praya, dr. Mamang Bagiansyah mengapresiasi kritik saran dari masyarakat beberapa waktu lalu yang disampaikan melalui media sosial.
Bagi dia, kritik dan saran yang konstruktif menjadi cambuk untuk perbaikan pelayanan rumah sakit menjadi lebih baik lagi.
“Kami tidak anti kritik, silahkan krtik dan sarannya yang positif untuk perbaikan pelayanan. Terimakasih sebesar-besarnya atas atensi, atas koreksi, kritik saran masyarakat pengguna layanan di RSUD Praya,” kata Mamang via whatsapp, Kamis, 8/8/2024.
Diungkapkan Mamang, Pihak RSUD Praya tiada henti berjuang memperbaiki segala sisi pelayanan, baik medis maupun non medis yang memang masih banyak kekurangan.
Untuk diketahui tambah Mamang, sebagai bagian dari upaya perbaikan tersebut, per 26 Juli 2024 pihaknya mulai mengimplementasikan modul SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) yang baru dalam memberikan pelayanan.
Yaitu dalam tahap pertama ini adalah modul Rekam Medik Elektronik (RME). Dengan RME ini lanjutnya, disamping memang perintah Undang-Undang, akan terwujud proses pelayanan yang sangat efisien, mulai sejak pendaftaran online, hingga layanan resep obat elektronik.
“Jadi tidak perlu lagi ada cetak berkas rekam medik, tidak perlu lagi cetak berkas billing pasien, tidak perlu lagi cetak buku resep, dan sebagainya,” jelasnya.
“Juga akan ada efisiensi sumber daya manusia, tidak perlu lagi tenaga untuk antar-antar berkas rekam medik, tidak perlu lagi ruang besar untuk menyimpan berkas,” tambah Mamang.
Lebih jauh dikatakan dia, setelah mendaftar (check in), pasien tinggal duduk manis langsung di poli tujuan masing-masing.
Sesuai jadwal, dokter spesialis datang periksa, rekam medis pasien sudah berurutan di komputer, dokter isi semua data di sistem, termasuk untuk memesan pemeriksaan penunjang seperti laboratorium dan radiologi cukup dari komputer.
Tidak itu saja, terang Mamang, hingga pelayanan resep juga akan beralih ke sistem elektronik atau digital.
Hanya saja kata Dokter Spesialis penyakit dalam itu, dalam masa transisi ini, ketika semua masih harus membiasakan diri mengentri di dalam sistem tersebut.
Bahkan saat ini, kata dia, jaringan internet cepat juga sedang dipasang, maka pasti akan ada renjatan-renjatan proses pelayanan.
Ia pun menegaskan, sekali lagi karena saat ini masih fase transisi.
“Untuk antisipasi hal ini, kami telah mencetak banner pengumuman permakluman kepada pasien dan keluarga, ada juga flyer elektronik, pun setiap hari ada tim PKRS yang mensosialisasikan situasi ini kepada pengunjung di unit-unit pelayanan,” jelasnya.
Sebagai salah satu instansi pelayanan publik, Mamang berkeyakinan tidak akan mampu memuaskan semuanya.
Sejatinya menurut dia, hanya Allah SWT sang pemilik kesempurnaan itu.
“Yang dapat kami janjikan adalah upaya tiada henti untuk terus berbenah, “Beriuk Meriri (Benahi bersama sama,red),” ujarnya.
Diharapkan, agar masyarakat Lombok Tengah semakin dewasa dan bijak dalam menyampaikan kritik dan saran.
Ia menegaskan, perubahan menuju kebaikan juga membutuhkan proses, waktu, energi, biaya, dan tentu saja kesabaran semua pihak.
“Semoga layanan publik di Lombok Tengah kedepan semakin maju,” pungkasnya berharap.