Lombok Tengah – Desa devisa kerajinan ketak di Kabupaten Lombok Tengah diresmikan, Rabu 8 Mei 2024.
Bertempat di Pusat Pelayanan Usaha Terpadu (PLUT) Mandalika, peresmian dilakukan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bersama Kemenkeu Satu, Dinas Perdagangan NTB, dan Dinas Koperasi Lombok Tengah.
Kepala Dinas Perdagangan NTB, Bq Nelly Yuniarti mengatakan, Desa Devisa kerajinan ketak di Lombok Tengah ini merupakan desa devisa kedua yang dibentuk pihaknya di Nusa Tenggara Barat.
“Desa Devisa Kerajinan Ketak ini yang kedua kami bentuk di NTB. Yang pertama kami bentuk di Lombok Utara. Desa Devisa di Lombok Utara ini khusus klaster mente.” Ulasnya.
Ia berharap, dengan adanya desa Devisa di Lombok Utara tersebut bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Dengan adanya desa devisa ini kami berharap desa tersebut bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan nilai tambah barang jadi klaster tersebut.” Katanya.
Nelly menjelaskan, Nusa Tenggara Barat berhasil mengekspor kerajinan ketak pada tahun 2022 ke Timur Tengah.
“Kita bisa ekspor langsung dari NTB, selama ini kita bangga produk kita di ekspor, tapi tidak pernah menjadi eksportir. Tapi Alhamdulillah pada tahun 2022 kita bisa jadi eksportir,” terangnya.
Kepala Departemen Jasa Konsultasi LPEI, Nila Meldita mengatakan, LPEI berperan lebih kepada pendampingan. Seperti pendampingan standarisasi produk ekspor dan akses pasar kerajinan ketak.
Bagaimana supaya pengrajin melakukan ekspor langsung dari Lombok Tengah tanpa harus mengirim ke Bali.
Begitu juga dengan para pembeli dari luar negeri yang langsung memesan ke Lombok Tengah.
”Untuk itu, kemarin kami undang narasumber dari Desa Devisa kita yang sudah berhasil ekspor. Harapannya, untuk bisa membawa atau memberi contoh kepada pengrajin tahapan-tahapan ekspornya itu seperti apa,” kata Nelly.
Sementara itu, Bupati Lombok Tengah, Haji Lalu Pathul Bahri melalui Asisten II Setda Loteng, H. Lendek Jayadi sangat mengapresiasi program tersebut.
Ia mengatakan, pihakanya sangat mendukung kegiatan seperti ini. Ia juga akan memfasilitasi dan bersinergi dengan pihak-pihak terkait.
“Siapapun itu tentu tidak bisa sendiri untuk berkemajuan, kita mesti melakukannya bersama-sama ibarat sholat berjamaah,” singkat Lendek Jayadi.