LOMBOK BARAT, NTB – Masyarakat Dusun Pengawisan, Desa Sekotong Barat, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat kembali bentrok, diduga dengan preman bayaran PT Reska Nayatama, Senin 19 September, siang wita.
“Berawal dari Pihak PT Reska Nayatama memasang pagar di tanah milik masyarakat Dusun Pengawisan tadi pagi,” ujar Kadus Persiapan Pesisir Emas, Sahbi, melalui sambungan telepon.
Siang hari kata Sahbi, warga yang mengetahui hal tersebut kemudian beramai-ramai mendatangi lokasi tempat pemasangan pagar tersebut.
“Sempat terjadi bentrok antara warga dengan preman, sempat memanas, tapi tidak sampai ada perkelahian,” jelasnya.
Selang beberapa lamanya, masyarakat Dusun Pengawisan akhirnya merobohkan pagar yang dibuat oleh PT Reska Nayatama tersebut. Namun, para preman itu mengancam akan menyerang warga.
“Mereka mengancam akan menyerang warga nanti malam, dan kami sekarang bersama warga sedang bersiap-siap,” katanya.
Sementara, Kapolres Lombok Barat, AKBP Wirasto Adi Nugroho yang dikonfirmasi terkait hal tersebut menyampaikan bahwa mereka yang membuat pagar tersebut adalah para pekerja PT Reska Nayatama.
“Itu pekerja dari PT Reska yang sedang membuat pagar, saat ini masyarakat Pengawisan sudah kembali.” ujar Kapolres via whatsapp.
Menurut Kapolres, dalam hal ini Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Barat akan membentuk Satgas guna menyelesaikan permasalahan konflik sosial itu.
“Persoalan tersebut sedang dibahas dan dicari solusinya oleh Satgas penanganan konflik sosial Kab. Lobar yang diketuai oleh Pak Bupati Lobar. Sehingga semua harapannya bersabar sedang dicari solusi yang terbaik.” jelas Kapolres.
Saat ditanya terkait Kamtibmas di Dusun Pengawisan, Kapolres menyampaikan bahwa langkah-langkah humanis telah dilakukan untuk kamtibmas.
“Polsek sekotong sedang melaksanakan langkah-langkah preventif dan preemtif disana” jawabnya.