Lombok Utara, NTB – Sejumlah masyarakat Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara keluhkan tarif pemasangan meteran air PDAM.
Masyarakat menilai bahwa biaya pemasangan meteran air PDAM sebesar Rp5.000.000 terlalu tinggi dan mahal.
Hal itu diungkapkan salah seorang warga Gili Trawangan, Samsul Rizal kepada Lintasmandalika.com melalui sambungan telepon, Kamis 15 September 2022.
Ia menyebutkan bahwa masyarakat Gili Trawangan kompak menolak kebijakan PDAM yang memasang harga pemasangan meteran sebesar Rp5.000.000, menurutnya itu diluar batas kemampuan masyarakat Gili Trawangan.
“Masyarakat berharap kepada Pemda KLU untuk ikut serta memberikan atensi terhadap kebijakan PDAM ini, karna masyarakat menganggap bahwa justru PDAM yang saat ini jauh lebih mencekik masyarakat dari pada Perusahaan yang sudah beroperasi sebelumnya,” ujarnya.
Ia mengatakan, dari beberapa masyarakat baik itu secara langsung maupun melalui grup whatsapp menyampaikan bahwa mereka lebih baik menggunakan air yang sudah di kelola PT. BAL daripada PDAM kalau mahalnya seperti ini.
“Karna kalau yang lama itu masih kita bisa jangkau biayanya dibandingkan saat ini,” ucapnya.
Ia juga tetap berharap supaya Pemda KLU untuk bisa mengkaji ulang keputusan PDAM terkait harga tersebut.
“Semoga ini bisa direvisi dan diberikan keringanan bagi masyarakat untuk pendaftarannya, karna ini tidak sesuai yang diharapkan masyarakat,” harapnya.
Disisi lain, ia mengatakan, walaupun dari pihak PDAM sudah menyatakan biaya pendaftaran dan pemasangan sebesar Rp5.000.000 ini bisa dicicil, namun dari masyarakat tetap menganggap itu terlalu mahal bila di bandingkan dengan PT BAL.
“Artinya, masyarakat tetap menolak, dan terus bersuara agar pihak-pihak lain agar membantu masyarakat ini supaya bisa diatensi oleh Pemerintah Lombok Utara untuk meringankan beban masyarakat Gili Trawangan,” tutupnya.
Sementara Direktur Utama (Dirut) PDAM, Firmansyah ST, yang ditemui di kantornya membenarkan tarif pemasangan instalasi PDAM di Gili Trawangan Sebesar Rp5.000.000.
“Penentuannya itu berdasarkan harga barang, karna kalau dipinggir ini harga barang jauh lebih murah, kalau ditengahkan (Gili Trawangan) jauh lebih mahal. Untuk membawa segala macam itukan lebih mahal,” ujarnya.
Firman mengakui bahwa pemasangan instalasi PDAM di Gili Trawangan itu lebih tinggi, namun mekanismenya bisa dicicil.
“Kalau masalah harga itu memang salah satunya kan agak lebih tinggi disitu, tapi kita punya kebijakan pola pembayarannya itu bisa dicicil. Artinya tidak membebankan masyarakat bayar langsung saat itu, bisa dicicil. Mekanisme nya nanti bisa diatur oleh petugas kita disana masalah tarifnya itu,” terangnya.
Menurutnya, tarif tersebut sudah berdasarkan kesepakatan antara PDAM dan PT TCN.
“Dan tarifnya itu memang kita berdasarkan kesepakatan kita juga dengan pihak ketiga. Karna nanti ini kan instalasi yang terpasang di sana itu akan dipelihara selamanya nanti, kami di Gili Trawangan itu melalui rekanan,” pungkasnya.