LOMBOK UTARA, Lintasmandalika.com – Manager Tim PS Bayu Putra mengajukan keberatan atas penetapan penjatuhan sanksi Diskualifikasi terhadap klubnya.
Sebagaimana di ketahui, PSSI Kabupaten Lombok Utara (KLU) telah mengeluarkan
Surat keputusan asosiasi PSSI Kabupaten Lombok Utara No 06/ASKAP.PSSI KLU /VIII/2022 Tgl 05 Agustus 2022 tentang insiden Laga tim PS Bayu Putra dengan Tim PS Putra Wisata Nipah, pada Liga Kompetisi Pra Liga 3 Asosiasi PSSI KLU Tahun 2022 zona Kecamatan Pemenang.
Adapun hasil surat keputusan PSSI KLU tersebut memutuskan bahwa mendiskualifikasi Tim PS Bayu Putra dan Tim PS Putra Wisata Nipah dalam Gelaran Kompetisi Pra Liga 3 Asosiasi PSSI KLU 2022 zona Kecamatan Pemenang.
Kemudian, terhadap Tim PS Bayu Putra dan PS Wisata Nipah tidak diperbolehkan melanjutkan babak berikutnya dalam gelaran Kompetisi Pra Liga 3 PSSI KLU 2022 yang sedang/masih berlangsung.
Selanjutnya, tim PS Bayu Putra dan Tim PS Wisata Nipah tetap dinyatakan lolos dalam putaran/klasmen 8 (delapan) besar dalam gelaran Kompetisi Pra Liga 3 PSSI KLU 2022 di Zona Kecamatan Pemenang.
Selain itu, kedua Tim tetap berhak menjadi peserta dalam Gelaran Kompetisi Pra Liga 3 Asosiasi PSSI KLU, tapi untuk tahun yang akan datang.
Dan yang terakhir isi surat keputusan tersebut menyatakan bahwa surat itu bersifat final dan mengikat dan mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan (25 Agustus 2022).
Arif Aryadi selaku Manager PS Bayu Putra menyayangkan surat keputusan yang dikeluarkan oleh PSSI KLU tersebut.
“Ini sebenarnya bisa diselesaikan secara mediasi menurut saya,” kata Arif Aryadi di Kantornya, Selasa 29/08/2022.
Ia berharap kepada ASKAB, dalam mengambil keputusan harus melihat dari segala aspek.
“Saya berharap ASKAB dalam mengambil keputusan betul-betul jeli karna faktor yang harus di pertimbangkan termasuk psikologis pemain atau masyarakat berdampak dari hasil keputusan.” imbuhnya.
Sementara, Ketua ASKAB KLU, H Raden Nuna Apriadi di kediamannya mengatakan, komitmen bersama membangun sepak bola ini harus di mulai dari konsistensi keberadaan dari pada ASKAB KLU dalam hal interegitas dan kewibawaanya yang menjadi rumah besar dari seluruh club sepak bola di KLU.
“Pergelaran Pra Liga dan Liga 3 itu tidak mudah dilakukan dan prosesnya panjang.” ungkap Raden Nuna.
Ia menekankan, Kamtibmas keamanan kenyamanan persaudaraan itu harus di jaga, supaya dalam penyelenggara Pra Liga dan Liga Tiga. Menurutnya, yang paling utama itu adalah aspek keamanan.
“Keamanan dan ketertiban itu hukum yang tertinggi dalam perhelatan persepak bolaan ini, Dan itu menjadi komitmen dan komitmen bersama yang di bangun oleh pihak ASKAB PSSI, Kepolisian dan pihak penyelenggara.” jelasnya.
Sebelumnya,kata Raden Nuna, pada saat teknikal meeting sudah di sampaikan kepada seluruh club bahwa tidak mentolerir kejadian dalam bentuk apapun, apabila kemudian timbul kerusuhan, baik dipicu oleh pemain, official, manager maupun sporter jangan di pisah-pisahkan karna ini menjadi satu kesatuan komponen.
“Kita ingin memberi pelajaran mendidik insan pesepakbolaan KLU itu untuk konsistensi menampilkan kualitas bukan menampilkan kegaduhan yang dapat menimbulkan kondisi yang tidak baik”. ungkap Politisi PDI-P itu.
“PSSI juga memahami regulasi, dasar rujukan regulasi itu juga dalam beberapa norma pasal menjadi rujukan, kenapa kemudian melakukan Diskualifikasi, regulasi mencakup di sini ada beberapa pasal di aturan PSSI yang di lakukan oleh komisi wasit.” tambahnya.
Disisi lain, Raden Nuna Memandang bahwa PS Bayu Putra dan PS Putra Wisata Nipah sudah mencapai 8 besar.
“Yang artinya tidak mencari juara 1 dan 2, tetapi 8 club itulah yang bisa mengikuti perhelatan Liga 3 yang akan menjadi finalisasi Pra Liga,” jelasnya.
“Baik dari Tim Bayu Putra maupun Putra Wisata walapun kedua duanya di Diskualfikasi itu untuk tidak melanjutkan ke putaran selanjutnya, tetapi mereka tetap mengikuti dari pada Liga 3 artinya Tim bisa lolos ke Liga 3.” imbuhnya.
Kemudian, Ia pun mempersilahkan bagi pihak yang mau melayangkan surat ke ASPROV.
“Silahkan saja itu kan hak mereka, karna ini sikap yang kita ambil dan sikap yang sudah disepakati bersama dihadapan manager club panitia penyelenggara dan kepada seluruh Kepala Desa, Camat dan Kamtibmas yang Hadir.” ujar Legislator Provinsi tersebut.
Ia juga menjelaskan, ada sisi lain menjadi pertimbangan pergelaran di tunda dan ada yang didiskualifikasi.
Ia menilai, dengan kejadian ini nantinya bisa memberikan pembelajaran kepada seluruh club club di KLU, supaya jangan sekali kali menciptakan keonaran baik dilakukan oleh pemain maupun sporter untuk menegakkan kedisiplinan kepada semua club yang menjadi titik tolak pergelaran sepak bola selanjutnya.
“Kalau kemudian ASKAB menjadi lembek dari pada persoalan ini, kita mau persepakbolaan ini kemana?,” tanyanya.
“Kewibawaan ASKAB ini yang saya pertaruhkan, sehingga saya berani melakukan tindakan seperti itu”. pungkasnya.
Sebagai informasi, Tim PS Bayu Putra versus PS Putra Wisata di Diskualifikasi ASKAB KLU lantaran berawal dari pemukulan terhadap pemain PS Putra Wisata Nipah oleh oknum suporter PS Bayu Putra Pemenang saat pertandingan berlangsung, sehingga pertandingan saat itu terjadi kericuhan. (teno)