Lintasmandalika.com Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah berkunjung ke Kabupaten Lombok Utara (KLU), Kamis 25 Agustus 2022.
Dalam kegiatan roadshow dan talkshow Ekosistem Industrialisasi, Gubernur menyapa para pelaku UMKM di KLU.
Turut hadir dikesempatan ini Bupati Lombok Utara Djohan Syamsu dan Wakil Bupati Lombok Utara, Danny Karter Febrianto R.
Hadir pula bersama Gubernur NTB yaitu, Direktur Utama Bank NTB Syariah Kukuh Rahardjo dan Direktur Pembiayaan Bank NTB Syariah M Usman.
Direktur Utama Bank NTB Syariah, Kukuh Rahardjo meyakini bahwa upaya industrialisasi dapat berperan.
Terutama, kata dia, sebagai penggerak ekonomi daerah dan meningkatkan nilai tambah sektor lainnya.
“Sektor ekonomi pengolahan sebagai sektor utama,” kata Dirut Bank NTB Syariah yang dikenal santun dan ramah tersebut, Jum’at (26/8).
Menurut Kukuh Rahardjo, Bank NTB Syariah sebagai Bank Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat siap mendukung ekosistem industrialiasi NTB.
“Demi terwujudnya pemerataan dan peningkatan ekonomi masyarakat Bumi Gora,” demikian dikatakan Direktur Utama Bank NTB Syariah.
Sebelumnya, Gubernur NTB Zulkieflimansyah menilai bahwa masyarakat NTB telah mulai menyadari akan pentingnya Industrisasi.
Industrialiasi merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat.
Meski demikian, Bang Zul kerap Gubernur NTB disapa menegaskan, industrialisasi bukanlah milik pemimpin, namun keniscayaan dengan era ekonomi global saat ini.
“Secara bertahap masyarakat kita mulai menyadari bahwa Industrialisasi ini adalah keniscayaan yang harus kita lakukan bersama,” ujarnya.
“Industrialisasi ini harus menjadi pilihan menghadapi ekonomi global saat ini bukan karena program gubernur atau pemerintah,” imbuhnya.
Era industrialisasi, kata Bang Zul, terbukti mengembangkan produksi dan menaikkan ekonomi masyarakat.
Bahan mentah yang ada akan bernilai ekonomis lebih. Ini jika pola industri sederhana seperti pengemasan untuk daya tahan produk mulai dilakukan.
Meski begitu, industrialisasi bukanlah seperti yang dibayangkan dengan pabrik besar. Langkah kecil itu membutuhkan kerja keras dan perjuangan.
“Industrialisasi membutuhkan biaya belajar. Setiap produk yang punya pasar pasti akan dibuat,” kata Doktor Ekonomi Industri tersebut.
“Tapi industri yang dipilih harus tepat agar bisa menaikkan ekonomi dan investasinya ada di teknologi mesin,” tutup Bang Zul.
Sementara itu, Bupati Lombok Utara, Johan Syamsu mengatakan, potensi industri di Lombok Utara sangat banyak.
Beberapa komoditas seperti kopi, vanila dan kelapa berpeluang industri.
“Roadshow industrialisasi ini mengangkat semangat pelaku UMKM di Lombok Utara,” katanya.
Disebutkannya, ada tiga sumber komoditas KLU seperti pertanian dengan lahan yang luas memungkinkan industri pengolahan gabah.
Begitupula dengan komoditas kelapa untuk CPO yang melimpah, pabriknya akan segera berdiri diwilayah Pemenang.
“Peluang untuk UMKM, juga sangat besar,” kata orang nomor satu di Kabupaten Lombok Utara tersebut.
“Ini mengingat KLU juga memiliki potensi pariwisata dengan hotel dan akomodasi lainnya yang membutuhkan produk lokal.” pungkasnya.