Lombok Tengah, NTB – PDAM Tirta Ardhia Rinjani Lombok Tengah terus berupaya melakukan peningkatan pelayanan kepada pelanggan, khususnya diwilayah pemukiman padat penduduk dengan menurunkan bantuan distribusi air tangki untuk pelanggan PDAM di BTN Bonter, Rabu 29/6.
Adanya pengumuman perbaikan sebelum pelaksanaan perbaikan dirasa cukup membantu pelanggan untuk menampung air sebelum air mati.
Agus Wahaji, Salah satu pelanggan PDAM di Kelurahan Semayan wilayah UPT Praya tengah yang saat ini terdampak kemacetan akibat perbaikan Jaringan Distribusi Utama (JDU) yang berada di Desa Lantan menjelaskan bahwa air di Semayan sudah dua hari mati.
“Memang sekarang sudah ada pengumuman lewat medsos, sudah baguslah, tapi saran saya kalau bisa pengumuman kemacetan itu juga bersurat juga ke Kepala Lingkungan agar diumumkan di Musholla dan Masjid, jadi lebih masif informasinya, kita bisa tampung air banyak-banyak dulu sebelum mati, Kalau lewat FB menurut saya masih kurang tepat sasaran, karna tidak semua masyarakat punya FB,” Jelasnya.
Sementara itu, Lalu Sukemi Adiantara yang saat ini menjabat sebagai Direktur Teknik PDAM Lombok Tengah saat dikonfirmasi media menjelaskan progres perbaikan di Lantan.
“Perbaikan di Lantan sudah selesai sejak hari Senin, namun kendala saat ini belum bisa dialirkan karna menunggu transblok kontruksi pipa harus kering dulu,” ungkapnya.
Seperti diketahui, tegas Lalu Sukemi, Sejak hari selasa sudah dialirkan tapi dengan debit yang kecil. Oleh karena itu, untuk sementara tunggu kering dan kontruksi transblok stabil baru akan buka maksimal.
“Prioritas kami untuk perumnas dulu, dan informasinya sudah sampai, yang masih kendala saat ini di BTN Bonter karena harus dengan tekanan yang besar, semoga beton transbloknya cepat kering sehingga pegalirannya bisa normal kembali,” urainya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, Sementara pengaliran bisa kembali normal, pihaknya sudah minta Bagian Umum untuk melakukan distribusi air tangki PDAM Gratis untuk pelanggan khusus untuk BTN Bonter yang masih terdampak.
“Jika masih kekurangan bisa laporkan ke Call Center atau UPT sehingga kami bisa alokasikan lagi,” Tutupnya.