Lombok Tengah, NTB – PT. Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekar lakukan pemberdayaan dan pelatihan terhadap wanita ultra mikro.
Kegiatan tersebut menyasar 100 orang nasabah PNM Mekar di wilayah Lombok, yakni di Desa Bonder, Desa Loang, dan Desa Ungga Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Sabtu, 25/6.
Adapun, Pelatihan ini adalah bagian dari sosialisasi antar nasabah PNM Mekar yang biasa disebut Temu Usaha Nasabah Mekar (TUNM).
Kegiatan ini dihadiri oleh Winda selaku Wakil Pemimpin PNM Cabang Mataram, Rudy Basuki selaku Manajer Bisnis ULaMM Mataram, Evi Nurfitriani selaku Kepala Regional Mekar Mataram 2.
Kemudian ada juga Masyhur selaku nara sumber dari team PLUT Provinsi NTB, Agus Salim Sekretaris Desa Bonder, dan Sekertaris Desa Ungga Multazam.
Salah satu Nasabah PNM Mekar Lombok Tengah, Ibu Risnawati menyampaikan, pihaknya sangat bersyukur dengan adanya kegiatan itu, ia mengklaim dengan kegiatan tersebut bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dalam bentuk permodalan PNM.
“Alhamdulillah ini sangat membantu perekonomian masyarakat, ketimbang meminjam di teman lebih baik minjam di PNM Mekar. Dan juga kami dibimbing dan diberikan pelatihan untuk kemajuan usaha,” ucapnya.
Menurut Risnawati, adapun pertimbangan apabila berhutang di teman bisa saja satu bulan dan tidak ditepati pasti diceritakan dan menjadi gosip hangat di kampung. Kemudian kalau di pihak Bank ia rasakan lebih besar bunganya daripada PNM.
Bedanya, di PNM ia merasakan suasana berkumpul dengan petugas yang ramah ramah yang lebih pada menjalin persahabatan dalam bermitra, bukan sebatas nasabah saja.
“Saya Usaha Pupuk dan kios kecil-kecilan dirumah, sudah hampir 7 tahun bermitra dengan PNM, dan semuanya lancar, intinya merasa terbantu, sangat baguslah PNM ini bagi saya selama ini, ” katanya.
Sementara Kepala Desa Bonder, Selamat Riadi menekankan, pihak PNM Mekaar supaya lebih humanis kepada nasabah dan jangan sampai ada penagihan saat malam dan atau saat masyarakat berduka.
Dengan demikian, Riadi berharap adanya pemberdayaan bukan hanya dalam bentuk uang (permodalan) namun juga pemberdayaan pembinaan jangka panjang untuk kemajuan dan peningkatan ekonomi masyarakat bukan hanya konsumtif saja.
“Semangat dan motivasi di kelompok-kelompok masyarakat juga penting supaya tidak konsumtif saja,” katanya.
Ia menambahkan, dengan adanya PNM ini pihak Desa menyatakan komitmen melakukan pemberdayaan, pengawasan dan pembinaan harus terus dilakukan sebagai representasi dengan PNM Mekar.
Disampaikannya, Pemdes dan masyarakat merasa terbantu soal permodalan. Namun perlu PNM lebih selektif dalam permodalan minimal yakni masyarakat yang ada usahanya, jangan sampai adanya permodalan tanpa usaha.
“Semoga kedepan tidak ada lagi oknum yang mengatas namakan warga dan memakai KTP bukan miliknya, dan kami sepakat dengan PNM supaya tidak terjadi KTP orang lain lagi yang dipergunakan, dan semoga PNM kedepan bagian permodalan membantu kita di Desa meningkatkan taraf hidup dan perekonomian di tingkat Desa,” tutupnya.
Sedangkan, Pimpinan PNM Cabang Mataram, Darwis Hari Pondang memaparkan, kegiatan yang dilaksanakan merupakan program pemberdayaan yang dirancang melalui Program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU).
“Pelatihan yang diberikan berupa sosialisasi perijinan usaha yang sangat bermanfaat sehingga peserta difasilitasi dengan Nomor Induk Berusaha (NIB),” lanjutnya.
Ia menjelaskan, PNM melalui program PKU memberikan pelatihan yang bersifat pendampingan antar PNM dengan nasabah yang tujuannya mendorong para nasabah PNM agar dapat meningkatkan pengetahuan dengan pentingnya memiliki perijinan usaha (NIB), supaya legalitas usahanya terjamin sehingga dapat meningkatkan fasilitas pembiayaan dari perbankan, peluang mendapatkan pelatihan, dan kesempatan mengikuti pengadaan barang atau jasa pemerintah yang bisa menambah kesejahteraan keluarga sehingga nasabah PNM naik kelas.
“Kegiatan ini juga mendukung para nasabah agar usaha nya terus berkembang pesat di pasar lokal, nasional serta online sehingga pemasarannya semakin luas,” tandasnya.