Lombok Tengah – Kelompok massa aksi demonstrasi yang terdiri dari mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Pergerakan mahasiswa islam Indonesia (PMII) Lombok Tengah Senin 11/4/22 pagi menyerbu DPRD Kabupaten Lombok Tengah.
Berkumpul di Taman Biao Praya, sejumlah mahasiswa mulai mengibarkan bendera organisasi kemahasiswaan masing-masingmasing-masing dan bergerak menuju DPRD Lombok Tengah.
Sesampainya di gedung DPRD Kabupaten Lombok Tengah, massa aksi yang bersemangat langsung menyampaikan maksud dan tujuan dari demo tersebut.
Erwin Hadi, ketua umum PC PMII Lombok Tengah, meyuarakan tuntutan atas pengkajian yang telah mereka lakukan terhadap isu-isu yang di tuntut.
“Kenaikan harga bahan bakar minyak yang mulai berlaku sejak 1 april tahun ini, akan menambah dan memberatkan rakyat karena masih dalam fase pemulihan ekonomi akibat pandemi global yang sudah berlangsung dua tahun terakhir ini, jadi kami menuntut agar DPR menyampaikan ke Presiden agar BBM tidak dinaikkan” Tegasnya.
Dalam aksi demo tersebut, PMII turut menyampaikan tuntutan agar harga bahan makanan pokok juga tidak dinaikkan karena dinilai mencekik masyarakat karena harga bahan pokok melonjak naik.
“Kenaikan harga bahan pokok itu menyalahi UU No. 07 tahun 2014 pasal 25” Tegasnya lagi.
Tuntutan lain yang turut disampaikan yaitu kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) yang akan membebani masyarakat dan tuntutan terakhir adalah penolakan wacana penundaan pemilu 2024 yang menyalahi konstitusi.
“Kami dengan tegas menolak wacana penundaan pemilu” Lanjutnya.
Aksi demo yang semula berjalan damai, menjadi ricuh akibat respon yang dinilai lambat dari para dewan. Hal ini terlihat dari rusaknya gerbang masuk kantor DPRD Kabupaten Lombok Tengah yang diterobos oleh massa aksi.
Namun setelah beranjak siang, massa aksi kemudian membubarkan diri dengan tertib setelah Ketua Komisi I DPRD Lombok Tengah H. Supli menemui pendemo. |lm01