Lombok Tengah – Pawang hujan bernama Rara di acara balapan internasional MotoGP yang diselenggarakan di sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, NTB sejak 18 sampai 20 maret kemarin masih menjadi topic hangat banyak kalangan.
Pasalnya, Rara muncul setelah hujan sudah berlangsung cukup lama dan hampir reda. Apalagi Rara dikabarkan mendapatkan honor yang fantastis untuk menjadi penakluk hujan di Mandalika.
Lalu bagaimana tanggapan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno terkait hadirnya Rara di tengah-tengah event motoGP? Ternyata Sandiaga Uno menjelaskan bahwa memang ada tim profesional yang memantau cuaca di Sirkuit.
“Laporan yang masuk kepada kami yang dikhawatirkan selain trek yang basah juga adalah visibility atau jarak pandang karena air yang naik ke atas mengurangi jarak pandang dari para riders jadi kita membahas tehnisnya, dan kita mendapat laporan bahwa hujan akan berlangsung sekitar kurang lebih satu jam makanya kita memakai data-data tersebut” jelasnya dalam jumpa pers 20/3/22.
Sandiaga Uno pun mengatakan dengan nada kaget ketika melihat Rara yang tiba-tiba muncul di TV melakukan ritual dibawah hujan yang sudah cukup lama berlangsung dan menganggap apa yang dilakukan Rara adalah sebagian dari atraksi.
“ tapi kemudian diperlihatkan di tv ada mba rara, menurut saya itu adalah sebagian daripada hiburan dan atraksi kearifan lokal, budaya yang bisa menjadi daya tarik sendiri” lanjut Sandiaga.
Bang Sandi kemudian menegaskan bahwa apapun yang terjadi, semua adalah kehendak Tuhan Yang Maha Esa.
“ tentunya pada ujungnya semua atas kehendak Allah SWT, Tuhanlah yang berkehendak bahwa racenya tertunda satu jam sehingga bisa terlaksana. mudah-mudahan ini menjadi moment yang sangat berkesan bagi para riders motoGp, penonton, dan tentunya masyarakat Indonesia” tegasnya.