Lombok Tengah – Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah menyediakan 10.000 tiket murah untuk event Pertamina MotoGP Mandalika khusus bagi warga NTB. Namun ternyata hal tersebut dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang membeli tiket murah untuk dijual lagi dengan harga fantastis.
PT. Gerbang Emas NTB (GNE) yang merupakan perusahan milik daerah yang ditunjuk untuk menyalurkan tiket murah tersebut langsung dibanjiri para pembeli tiket sejak dijual pertama kalinya pada 11 maret lalu.
Namun ternyata para pembeli tersebut bukanlah sepenuhnya pembeli yang murni ingin membeli tiket untuk pribadi, melainkan untuk dijual lagi. Seperti yang sudah beredar, tiket hari ketiga motoGP 2022 sudah habis habis terjual pihak GNE.
“Kita itu jual tiket dari tanggal 11 maret nah sejak hari pertama sekitar jam 1 siang orang sudah membludak untuk membeli tiket tersebut,setelah orang-orang tau bahwa GNE yang menyalurkan penjualan tiket tersebut lalu orang-orang datang dan tiket terjual sekitar 3000an di hari pertama orang kayak pasar, jadi besoknya tiket yang untuk hari ke tiga itu langsung sold out” ujar Masyhur Harahap selaku Coorporate Secretary PT GNE pada 16/3/22.
Masyhur menegaskan bahwa seharusnya tindakan Gubernur tersebut harus diapresiasi dan tidak dimanfaatkan untuk keuntungan pribadi.
“kita berterimakasih pada pak Gubernur karena hajat pak Gubernur sebenarnya tiket itu khusus untuk warga NTB, yang harganya dari 600 ribu menjadi 160 ribu, nah ternyata setelah membeli dari GNE, mereka menjual lagi diluar, saya lihat dari sosial media baik instagram maupun facebook ternyata mereka menjual lagi dengan harga 500 sampai 600 ribu untuk kelas festival yang hanya dijual 160 saja dari GNE” lanjutnya.
Masyhur menjelaskan bahwa ada beberapa oknum yang memiliki modal yang kemudian memanfaatkan situasi disaat harga tiket murah yang berhasil dilobi oleh pak Gubernur, ternyata ada pihak-pihak yang kemudian memanfaatkan itu dengan modus mengirim beberapa orang untuk membeli tiket tersebut.
“Kita kan berterimakasih dengan hajatnya pak Gubernur, semestinya hajat itu tersampaikan pada yang berhak, namun pada situasi tertentu ada pihak yang memanfaatkan keadaan itu. Kemudian kita gatau kalau diluar mereka menjual lagi dengan harga tinggi, kan kasian rakyat, akhirnya hajat pak Gubernur agak terganggu” ujarnya.
Masyhur pun mengutuk praktek-praktek bisnis yang seharusnya tidak menyampingkan moralitas karena Gubernur melobi harga tiket murah agar warga NTB dari semua kalangan dapat menikmati event internasional tersebut.
“bisnis itu harusnya tidak boleh menyampingkan moralitas yang menyangkut hak-hak masyarakat yang ekonomi rendah, pak Gubernur dengan niat yang baik meminta kompensasi harga pada pihak ITDC karena menyadari kondisi perekonomian warga saat ini sedang tidak baik-baik saja karena pandemi, sehingga beliau melakukan upaya demikian agar kemudian event motogp ini dapat dinikmati oleh masyarakat NTB, dan Pihak ITDC serta pengelola memahami hal tersebut sehingga memberikan ruang untuk pak Gubernur, yang bahayanya ternyata teman-teman yang memiliki modal bisnis banyak dan moralitas yang rendah, itulah yang membuat menjadi tidak stabil” geramnya.
Sementara Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah yang ditemui saat menyambut kedatangan pembalap di Bandara internasional Lombok mengatakan, praktek pencaloan tersebut merupakan ciri khas Negara maju.
“Dimana-mana begitu, waktu di inggris saya dengan bu niken cari calo susah banget tapi disini banyak yang beli dulu dengan harga yang relative murah lalu dijual lagi dengan harga yang lebih mahal, sama kayak kamar hotel” ujarnya singkat.