LOMBOK TENGAH – Mandalika Hotel Asociation (MHA) bersama dengan Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Lombok Tengah bersama Dinas Perhubungan Provinsi dan forum Kepala Desa Kecamatan Pujut melakukan rapat terkait manajemen rekayasa lalu lintas (MRLL) yang akan diterapkan saat berlangsungnya event motoGP pada tanggal 18-20 Maret nanti.
Acara yang bertempat di JM hotel Kute Mandalika 11/3/22 tersebut diinisisasi oleh Sekda Kabupaten Lombok Tengah L. Firman Wijaya. Dimana menurutnya hal tersebut perlu dilakukan agar tidak terjadi miss komunikasi antara aparat dengan masyarakat sekitar mandalika dan pihak perhotelan, karena pada saat berlangsungnya event nanti, akan dilakukan penyekatan dan penjagaan yang ketat.
“Ini adalah event internasional, tentu saja kita ingin agar tidak terjadi kesalahpahaman antara petugas yang menjaga dan melakukan pengamanan nanti, baik dengan masyarakat sekitar mandalika dan teman-teman pengusaha hotel dan restaurant, dan Alhamdulillah sudah ada titik temu karena hari ini hadir juga pak Kapolres dan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTB” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Kapolres Lombok Tengah AKBP Hery Indra Cahyono SIK SH MH. Dimana persoalan masyarakat setempat dan pihak pengusaha hotel yang tidak bisa mengakses jalan di seputaran KEK Mandalika sempat menjadi polemik.
“Tentunya tadi kita sudah memberikan pemahaman sosialisasi terhadap masyarakat, khususnya kecamatan pujut dimana ada 16 desa dan 4 desa persiapan dengan kegiatan ini diharapkan pada saat hari, masyarakat dan MHA maupun pengusaha hotel di wilayah mandalika lainnya bisa paham dan mengerti dan bisa ikut berpartisipasi demi kelancaran acara motoGP nanti, semua persoalan sudah clear, seudah diuraikan tadi titik masalahnya seperti apa oleh sekda,dan kadis perhubungan provinsi” jelas Hery.
Kapolres menjelaskan kalau untuk warga setempat nantinya akan dilakukan sosialisasi oleh Kepala Desa masing-masing bahwa akan dilakukan penyekatan dan apabila ada keperluan, maka warga harus membawa KTP. Dan untuk pihak hotel agar membuat ID Card khusus untuk pegawainya.
“Untuk warga, Kepala Desa akan meneruskan ke warga masing-masing untuk melanjutkan sosialisasi agar membawa identitas diri seperti KTP ketika akan bepergian selama event berlangsung, dan untuk pegawai hotel agar membuat id card yang mencantumkan identitas diri yang lengkap dengan foto dan hotel tempat bekerja agar tidak disalah gunakan , ini demi keamanan dan kelancaran motoGP, karena jika acara ini lancar tentu saja dampak yang baik akan dirasakan oleh masyarakat sendiri dan Lombok tengah akan melejit, tolong dimanage dengan baik misalnya pihak supplier makanan biasa datang siang atau sore, mungkin bisa dialihkan waktunya ke pagi sebelum adanya penyekatan atau malam hari setelah acara selesai, saya selaku penanggung jawab keamanan dan ketertiban di Lombok tengah tidak mau warga saya merasa tidak aman dan tidak nyaman, saya ingin semuanya senang dan acara motoGP nanti berjalan lancar,aman dan nyaman untuk semua pihak” lanjut Hery.
Rata Wijaya Sekjen MHA pun mengapresiasi pihak Kepolisian dan Pemda yang sudah memberikan solusi atas apa yang sebelumnya banyak dikeluhkan oleh masyarakat sekitar sirkuit mandalika.
“Apresiasi terhadap para pihak yang mulai membuka diri, terutama APH dan Pemda demi kelancaran event yang selama ini kita nantikan, semoga tidak ada kejadian serupa seperti ketika test pra musim kemarin, karena tentu ketika perhelatan GP mendatang volume tamu akan berpuluh kali lipat dari gelaran WSBK, kita berharap tidak ada saluran informasi yang tersumbat dan sosialisasi yang humanis terus di lakukan” ujarnya.