LOMBOK TENGAH – Beredarnya video dan berita tentang salah satu warga yang diduga ingin menyerang salah satu pejabat ITDC lantaran merasa lahannya belum dibayar belakangan ini menjadi viral. Lalu bagaimana fakta sebenarnya insiden tersebut?
Kapolres Lombok Tengah AKBP Hery Indra Cahyono SIK SH MH. menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi terkait insiden yang terjadi di halaman JM Hotel Kuta Mandalika 11/3/22 kemarin.
“Jadi Pada saat akan dilaksanakan mediasi oleh Bupati , Kapolres dan pihak pengklaim lahan dengan ITDC, salah satu pihak dari pengklaim lahan bersalaman dengan salah satu pejabat ITDC dan tiba tiba menyerang pejabat ITDC tersebut” jelas Kapolres.
Kapolres melanjutkan pejabat ITDC yang diserang tersebut tidak mengalami luka yang serius lantaran pihak kepolisian yang siaga mengamankan pihak terkait.
“Alhamdulillah dengan kesiapsiagaan polisi berhasil mengamankan dan menyelamatkan pejabat ITDC tersebut” lanjutnya.
Bahkan setelah insiden tersebut, pihak warga pengklaim dan ITDC bersama dengan Kapolda dan Kapolres dan Pemda Lombok Tengah bersama-sama turun ke lapangan tempat lahan yang diklaim. Bahkan setelah itu para pihak duduk bersama mencari solusi penyelesaian masalah.
“Sampai saat ini situasi aman terkendali” tutup Kapolres.
Dihubungi via WA, I Made Pari Wijaya, pejabat ITDC yang diduga diserang warga mengatakan bahwa tidak benar dirinya hampir ditebas seperti yang diberitakan beberapa media.
Dirinya menjelaskan bahwa yang bersangkutan ingin mematahkan/melukai tangannya ketika bersalaman dan mengatakan dirinya saat ini baik-baik saja.
“Hanya lecet kuku dan bekas cengkraman jari tangan” Jelasnya.
Pari Wijaya yang adalah AVP site operation the mandalika, mengatakan dirinya tidak ingin bermasalah dengan siapapun dan ingin agar semua berjalan dengan lancar dan tanpa ada permusuhan.
“Saya ingin bersahabat dengan siapa saja, saya sudah sampaikan kepada keluarga pengklaim, saya tidak ada masalah pribadi dengan keluarga kartini” Tutupnya.