LOMBOK TENGAH – Pam Swakarsa Pasukan Krame Dise Gagak Hitam Pimpinan HM. Jidan Hadi M. Pd terus melakukan pengabdian dan pembinaan serta pemberdayaan kepada masyarakat, terutama kepada para anggotanya. Terlebih, untuk menyambut dan mensukseskan gelaran balapan event MotoGP 18-20 Maret mendatang.
Ketua Umum Pasukan Krame Dise Gagak Hitam, HM. Jidan Hadi M. Pd mengutarakan, pihaknya punya banyak mimpi untuk terus membantu pemerintah dan TNI-Polri dalam menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di NTB dan Lombok Tengah pada khususnya. Terlebih, setelah adanya Sirkuit di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika sekarang ini. Artinya, upaya itu juga sebagai upaya lembaga untuk pembinaan dan pemberdayaan kepada anggota untuk bisa mengakses dunia kerja di KEK.
Tuan Jidan sapaan akrap mantan Kades Kidang dua periode ini, mengatakan bahwa anggota Pasukan Krame Dise Gagak Hitam NTB memiliki anggota dari berbagai latar belakang profesi sebelumnya, tak terkecuali sebagai pelaku kriminal. Atas dasar itu, pihaknya bakal melakukan pemberdayaan kepada anggota untuk ikut berkontribusi menjaga Kamtibmas di KEK Mandalika.
“Kita sudah jalin komunikasi dengan berbagai pihak untuk ini. Para anggota eks pelaku kriminal ini akan kita upayakan dapat kerja untuk pengamanan di wilayah KEK, ini obsesi kita,” terangnya ketika diwawancarai Jumat (25/1/2022).
Tuan Jidan menjelaskan, bahwa dengan adanya pekerjaan lain dari para anggota seperti itu (eks pelaku kriminal, Red), bisa menyadarkan akan pekerjaan yang lebih layak dan halal, ketimbang yang sebelumnya. Dimana, memiliki resiko besar hingga nyawa terancam. Dan apa yang pihaknya wacanakan ini sejalan dengan keinginan Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo yang telah memasukkan peningkatan peran Pam Swakarsa dalam salah satu program prioritasnya.
Dimana sebutnya, Pam Swakarsa adalah bentuk pengamanan yang dilakukan untuk pengemban fungsi kepolisian yang dibentuk atas dasar kemauan, kesadaran dan kepentingan masyarakat sendiri dan tentunya mendapat pengukuhan dari Polri. Selain itu, ada pengawasan dari aparat kepolisian. Sehingga Pam Swakarsa tidak bisa semena-mena atau berjalan sendiri, tanpa pengawasan aparat penegak hukum, dalam hal ini Polri.
“Artinya dalam segala aktivitas, kami senantiasa berkoordinasi dan diawasi oleh kepolisian, jadi tidak berjalan sendiri. Senantiasa kita berdampingan dengan kegiatan-kegiatan polisi di lapangan,” tuturnya.
Mantan Anggota DPRD Loteng ini juga menjelaskan, sesuai aturan terbaru, bentuk Pam Swakarsa itu diantaranya yakni merupakan satuan pengamanan yang diisi oleh orang-orang yang di didik dan dilatih oleh Polri untuk menjaga keamanan di lingkungan tertentu. Misalnya, pengamanan di perusahaan, kawasan tertentu dan bisa di pemukiman warga.
“Tentunya, kegiatan-kegiatan Satpam ini senantiasa dalam koordinasi dan pengawasan polisi,” ujarnya.
Lebih jauh ia menyampaikan, bahwa lembaganya sebelumnya pada awal 2021 lalu, bersama stakeholder, masyarakat dan Yayasan Haji Bambang Kristiono (HBK) PEDULI serta dari Polri telah membangun Pos Keamanan di Desa Kidang, Kecamatan Praya Timur (Pratim), Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), NTB. Tepatnya, di perbatasan Desa Kidang dan Desa Marong, Kecamatan Pratim. Yang mana, wilayah ini termasuk wilayah yang menjadi pintu masuk Sirkuit Mandalika yang ada di KEK.
Kini, Krame Dise Gagak Hitam juga bakal fokus untuk menyukseskan pergelaran event dunia tersebut dengan mengerahkan anggotanya untuk menjaga Kamtibmas. Karena bagaimanapun, menjaga Kamtibmas tidak hanya tugas TNI-Polri, tapi juga masyarakat. Sebagai keseriusan tersebut, ke depan juga pihaknya akan mengeluarkan imbauan melalui apel Kamtibmas bersama semua anggota. Tak lain tujuannya yakni untuk mengambil sikap bersama untuk ikut mengamankan Kamtibmas di Loteng guna mensukseskan pergelaran MotoGP.
“Kamtibmas ini tugas kita bersama, makanya Pasukan Krame Dise Gagak Hitam fokus untuk itu sekaligus untuk memberdayakan anggota,” pungkasnya.