LOMBOK TENGAH – Tes resmi ketiga MotoGP 2022 hari pertama rampung dijajal para Pembalap di Pertamina Mandalika Street Circuit. Pada tes perdana itu, para Pembalap menikmati Lintasan tanpa kendala dan mengeluarkan setingan terbaik untuk menghadapi seri berikutnya.
Hal ini diungkap Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Priandi Satria di Media Center Indonesia (MCI) Moto GP Mandalika, di Mandalika Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat (NTB).
Meski begitu Priandhi mengakui jika secara umum evaluasi belum dilakukan mengingat pihaknya belum bertemu dengan Dorna selaku pemegang hak komersial Moto GP untuk laporan menyeluruh tim terkait lintasan dan hal pendukung lainnya. Namun para pembalab mengaku sangat puas dengan kondisi sirkuit.
“Yang saya lihat hari ini semua pembalap keluar masuk lintasan. Masuk kemudian ganti setting mesin dan keluar lagi, artinya para pembalap menikmati lintasan dan mencoba settingan terbaik untuk menghadapi seri-seri berikutnya,”terang Priandhi.
Terkait insiden adanya lumpur di Sirkuit, Priandhi masih mengaku mencari permasalahannya. Namun diakui sebelum balapan, memang ada petugas Marshall menggunakan bus dari Tengah lintasan. “Mungkin dari salah satu bus ada yang membawa lumpur dan terlepas,” Jelasnya.
Mengantisipasi tidak terulang permasalahan itu, pada hari kedua pra musim pengaturan kendaraan Marshall akan dilakukan disisi luar lintasan. Untuk itu, MGPA menyiapkan dua kendaraan. “Mulai besok Dorna meminta bagi Marshall dari lintasan luar dan dalam, masing-masing sendiri.” terangnya.
Selain lumpur, Priandhi mengaku serpihan ban dari Pembalap juga jadi hal yang dibenahi di lintasan. Namun begitu, mobil lintasan telah membersihkan areal areal khusus yang dirasa perlu dibersihkan. “Rencana kita setelah selesai tes baru kita bersihkan seluruh track satu lintasan. Kemudian kita tutup track, tidak akan kita pakai sampai MotoGP,” ungkapnya.
Pada sesi perdana ini para Pembalap dikatakan Priandhi mengaku ada pengaruh karena sirkuit yang baru pertama kali dijajal. Sehingga mereka mengatakan terus mencoba mencari pengaturan motor yang sesuai, khususnya ban, karena suhu yang panas. Ban harus menyesuaikan suhu mulai dari pagi hingga sore berbeda-beda. Artinya jenis ban yang digunakan setiap suhu berbeda-beda.
“Misal pagi oksigen lebih banyak dan suhu lebih dingin maka mesin lebih kencang. Siang oksigen lebih panas, udara lebih pelan maka campuran juga berbeda-beda. Kombinasi ini semua yang membuat mereka keluar masuk, karena nyari setting tidak gampang di kondisi lintasan baru dengan kondisi cuaca yang berubah,”jelasnya.
Pra musim ini dikatakan sebagai catatan para kru dan pembalap untuk MotoGP mendatang. “Ini lintasan kali pertama mereka turun. Pasti mereka meraba-raba, karena gayanya juga berbeda-beda. Motor juara dunia yang digunakan orang lain belum tentu, kencang juga,” tegasnya. (Lm03)