LOMBOK TENGAH – LSM Lidik NTB bersama dengan masyarakat mendatangi kantor DPRD Lombok Tengah melakukan hearing mengenai banyaknya pengangguran yang ada di Lombok Tengah dan meminta agar DPRD Lombok Tengah dan Dinas Ketenagakerjaan dan Dinas Pariwisata Lombok Tengah mengakomodir tenaga kerja daerah untuk diberdayakan di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika (KEK) Kamis, 11 November 2021.
Dihadapan Komisi IV DPRD, Ketua LSM Lidik NTB Sahabudin alias Citung menyayangkan banyaknya pengangguran di Lombok tengah padahal daerah selatan adalah icon indonesia selanjutnya setelah bali,mengingat adanya sirkuit mandalika.
“Sangat disayangkan kita menuju icon indonesia tapi putra putri loteng banyak yang menganggur seperti di desa-desa penyangga sircuit motoGP” ujar Citung.
Citung meminta kepada semua instansi terkait seperti dinas perijinan, dinas ketenagakerjaan dan dinas pariwisata karna sebagai user di Pemda Lombok tengah untuk menekan para perusahaan untuk mempekerjakan putra putri daerah khususnya Lombok tengah.
“Karena putra putri Lombok tengah adalah aset Lombok tengah,jadi jangan disia-siakan, dan kami dari LSM Lidik NTB dan masyarakat menyangkal pendapat dinas ketenagakerjaan yang mengatakan hanya 30% an yang menganggur di Lombok tengah, tapi faktanya 47% putra putri daerah loteng yang menganggur, karna data dinas ketenagakerjaan hanya mendapat data dari orang yang kerja didalam rumah bukan menyurvei ke lokasi pelosok pelosok, banyak sekali yang hanya kerja serabutan” jelas citung.
Citung menyatakan kekecewaannya dan mengatakan agar jangan heran kalau banyak pencuri di limbok tengah karena tungkat oengangguran yang tinggi dan orang-orang akan melakukan apapun untuk melanjutkan hidup.
” Jangan salahkan pencuri kalau ada yang mencuri itu karena soal isi perut kalau sudah lapar, apapun akan dilakukan, dan kami kecewa sama dinas perijinan yang tidak hadir dalam agenda hearing ini” ujar citung dengan kecewa.
Ditemui seusai hearing, sekjen Lidik NTB Agus, kecewa terhadap Pemda Lombok tengah karena seakan-akan tidak mau tau terhadap keadaan putra putri Lombok tengah yang menganggur.
“Kami meminta kepada Pemda Lombok tengah untuk membuka hati nurani untuk mempekerjakan putra putri loteng, banyak tenaga keamanan yang sudah berlicense atau bersertifikat sampai saat ini masih menganggur dan malah banyak sekali pekerja-pekerja dari luar padhal SDM Lombok tengah sudah mumpuni tapi dibiarkan sebagai penonton didaerah sendiri” pungkasnya.