LOMBOK TENGAH – Keputusan penyelenggara WSBK yaitu ITDC untuk menggunakan jasa catering luar untuk pengadaan lunch box dinilai merendahkan kemampuan UKM local oleh Solidaritas Warga Internal Mandalika (SWIM), pasalnya pihak SWIM menuding pihak penyelenggara tidak sedikitpun melibatkan UKM local dalam pengadaan lunch box untuk crew maupun panitia WSBK.
Wakil Ketua 2 SWIM Kedim Marzuki S.PDI, menyatakan sangat kecewa karena seharusnya warung-warung kecil di lingkar mandalika diberdayakan untuk mampu menyediakan lunch box sesuai standar yang diinginkan penyelenggara WSBK. “Seharusnya warga diberdayakan untuk menyediakan lunch box sesuai standard yang mereka mau, saya yakin masyarakat setempat mampu untuk bersaing kalau soal itu, bukan ujug-ujug memilih jasa catering besar dan menyampingkan kemampuan warga sekitar” jelasnya.
Kedim melanjutkan bahwa komponen masyarakat lain seperti MHA juga tidak mengetahui hal tersebut, sehingga muncul anggapan kalau ada permainan elite dalam masalah catering tersebut, dimana PT Rinjani Tambora menjadi pemenang tender pengadaan lunch box.
“Tentu saja ini sangat aneh, karena nyatanya MHA pun tidak mengetahui hal ini, PT Rinjani Tambora menyatakan pernah sosialisai dgn ukm di Novotel, dari tempat sosialisasi saja sudah menandakan kalau kerjasama PT tersebut dengan pemodal besar ( jika benar pernah terjadi), harusnya food testing melibatkan warga lokal juga donk, agar masyarakat tau bagaimana standar yang mereka terapkan” lanjut Kedim
SWIM berharap bahwa siapapun pemenang tender untuk catering agar melibatkan warga lokal yang sedari dulu bergerak dalam usaha kuliner. “Makanan khas kita terkenal karena kita sendiri warga local yang membuat itu terkenal,sebab tentu karena rasanya yang enak dan mampu bersaing, dengan warga lokal diperlakukan seperti ini, kita ternyata benar-benar dijadikan penonton dan dianggap kambing congek” kata Kedim.
“Kami akan kawal masalah penyediaan Catering ini dan memastikan warung-warung dilingkar mandalika yang sudah terdata pihak SWIM bisa berpartisipasi secara penuh, kalau penyediaan catering untuk VIP memiliki kualifikasi yang saat ini belum mungkin dilakukan warung-warung lingkar, maka seharusnya poin ini diserahkan ke pihak MHA yang memiliki kapasitas memadai untuk penyediaan tersebut” tutup Kedim.