Lombok Tengah – Kementrian Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) bersama Sehat Indonesia (Sehati) menggandeng Pemerintah Daerah Lombok Tengah dalam melakukan workshop untuk program terbaru dalam dunia maternal yaitu TeleCTG (Tele cardiotocography).
Bertempat di Hotel Illira Lombok Tengah 22/9/21, acara yang berlangsung dua hari tersebut diikuti oleh empat Puskesmas yang ditunjuk untuk ujicoba alat TeleCTG, yaitu Puskesmas Puyung, Puskesmas Ubung, Puskesmas Aikmual dan Puskesmas Muncan.
PLT Direktur Ekonomi Digital Kementrian Kominfo RI, Nyoman Adhiarna dalam jumpa pers di Hotel Illira menyampaikan bahwa pemanfaatan tehnologi dalam dunia kesehatan adalah untuk meningkatkan kinerja tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan.
“Peranan teknologi komunikasi dan informatika menjadi salah satu faktor penting di era digital ini. Penggunaan alat berbasis TIK di berbagai sektor yaitu salah satunya sektor kesehatan yang terpenetrasi cukup baik dalam pemanfaatan TIK untuk meningkatkan kinerja tenaga keseharan dan pelayanan kesehatan” ujarnya.
Upaya yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) salah satunya yaitu menciptakan ekosistem digital yang terintegrasi dan mencakup semua stakeholder dari tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan sampai dengan pemerintahan di tingkat daerah dan pusat.
Terkait kenapa empat puskesmas yang dipiluh diatas adalah karena daerah di puskesmas tersebut masih menyumbang angka kematian ibu dan bayi yang tinggi.
“Permasalahan stunting, angka kematian ibu dan angka kematian bayi merupakan salah satu indikator dari kesejahteraan masyarakat di suatu negara. Indonesia termasuk sebagai negara dengan penyumbang angka stunting, angka kematian ibu dan bayi tertinggi di Asia, sehingga ini menjadi perhatian khusus dari Presiden untuk dapat menuntaskan permasalahan tersebut dan menjadi perhatian oleh pemerintah sesuai dengan salah satu target dari SDGs tahun 2030” lanjut Adhiarna.
Kabupaten Lombok Tengah di Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu kabupaten yang masuk dalam lokus AKI dan lokus Stunting tahun 2021, dimana trend angka kematian ibu dan bayi cenderung turun tetapi masih belum memenuhi target nasional. Begitu pula dengan stunting masih belum memenuhi target dimana sekitar 24% anak di wilayah ini menderita stunting. Untuk itu melalui inovasi teknologi dan program digitalisasi berkelanjutan yang bersifat holistik dan katalistik, permasalahan dari tingginya AKI, AKB dan stunting ini dapat dikelola secara lebih efektif dan efisien dengan model yang inklusif untuk dapat memperbaiki kualitas data khususnya data kesehatan ibu dan anak.
“Salah satu instrument yang sedang berkembang untuk memaksimalkan memantau perkembangan program kesehatan ibu dan memudahkan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) serta mendeteksi faktor resiko lebih awal dengan teknologi e-health . Dimana Ekosistem Teknologi Digital terdiri dari Aplikasi (Bidan Sehati), Dashboard, Consultation Center dan alat telemedicine yaitu TeleCTG” jelas Adhiarna.
Dengan Ekosistem Teknologi Digital yang dikembangkan oleh Sehati, Kemkominfo bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah, akan melaksanakan kegiatan Workshop Adopsi Teknologi Digital Sektor Kesehatan Maternal dilakukan untuk memperkenalkan dan melatih pemanfaatan teknologi ehealth kepada tenaga kesehatan dalam penggunaan teknologi e-health, sebagai kontribusi untuk meningkatkan status kesehatan ibu dan anak di Indonesia.
Fitri Yuliarti selaku Vice President Sehati menjelaskan bahwa pelatihan yang dilakukan adalah untuk memaksimalkan pemanfaatan jaringan telekomunikasi.
“Secara umum pelatihan ini bertujuan untuk
memaksimalkan pemanfaatan jaringan telekomunikasi (internet) dengan memberikan
akses kepada tenaga kesehatan dalam menggunakan Aplikasi Mobile, Dashboard dan mengenalkan manfaat TeleCTG” jelasnya.
Fitri Yuliarti menjelaskan bahwa Secara khusus, workshop yang digelar hari ini adalah agar tenaga kesehatan (Bidan) dari 4 Puskesmas yang dipilih paham dan mengerti tata cara dalam menggunakan aplikasi Bidan Sehati, Dashboard dan TeleCTG.
“Pengguna Dashboard di Dinas Kabupaten Lombok Tengah paham dan mengerti tata cara mengoperasikan, membaca, dan memanfaatkan data sesuai kebutuhan yang ada. Peserta diharapkan dapat menyampaikan tata cara pengoperasian, membaca, dan memanfaatkan ekosistem Sehati kepada sejawat bidan lain di wilayah asalnya. Evaluasi penggunaan ekosistem Sehati melalui program engagement” tutunya.