LintasMandalika.com Lombok Tengah – Pembangunan Sirkuit MotoGP semakin hari menunjukkan progres yang cemerlang, namun Sumber Daya Manusia (SDM) di Kecamatan Pujut masih belum di sentuh secara umum. Sementara, tenaga kerja yang nantinya bekerja di sirkuit dituntut untuk memiliki keterampilan, setidaknya kemampuan berbahasa Inggris.
Berdasarkan hal tersebut, Karang Taruna Kecamatan (KTK) Pujut terus menggeber pihak-pihak terkait untuk memperhatikan sektor SDM agar bisa memprioritaskan tenaga kerja untuk warga lingkar kawasan, salah satunya melalui sosialisasi tenaga kerja MotoGP yang disampaikan oleh Mandalika Grand Prix Association (MGPA) pada Selasa, (8/6) bertempat di Aula Kantor Camat Pujut.
“Jangan hanya fokus terhadap pembangunan fisik saja, sementara SDM di abaikan. Untuk marshall saja yang hanya pegang bendera di haruskan paling tidak bisa berbahasa Inggris, lalu nanti jangan ada dalih pemuda kami di Kecamatan Pujut tidak di terima dengan alasan tidak memenuhi kualifikasi, tegas Sri Anom Putra Sanjaya, Ketua KTK Pujut.
Camat Pujut, Lalu Sungkul yang pada kesempatan tersebut bertindak sebagai moderator mengakui bahwa KTK Pujut memang sangat getol mengingatkan pemerintah maupun ITDC dan MGPA terkait hak-hak pemuda untuk mendapatkan pekerjaan di KEK Mandalika.
“Ketua Karang Taruna Kecamatan Pujut, Nanda Anom ini memang sangat getol menyuarakan aspirasi-aspirasi pemuda karena memang tuntutan Karang Taruna Desa di bawah, kegiatan inipun terlaksana atas inisiasi dari mereka” jelas Lalu Sungkul .
Sementara itu, Sekretaris Forum Kepala Desa Kecamatan Pujut Lalu Minaksa menyampaikan hal yang senada terkait tuntutan-tuntutannya kepada pihak-pihak terkait.
“Ini kami jangan di PHP terus, Pemuda di janjikan 21 April, kini malah terleksana bulan Juni, sangat jauh. Dan tolong kedepan transparansi itu betul-betul di laksanakan. Kami punya pemuda di Karang Taruna Kecamatan, jadikan mereka tim, dan KTK Pujut akan jalan bersama FKD supaya prioritaskan pemuda Pujut dan perhatikan juga Desa-desa yang lain terkait dengan segala hal pembangunan di Mandalika” Tegas Lalu Minaksa yang merupakan Kades Rembitan tersebut.
Dari pihak ITDC dan MGPA yang secara langsung menghadiri sosialisasi tersebut, menyetujui dan berjanji agar informasi mengenai perekrutan dan hal lainnnya di KEK Mandalika akan disampaikan melalui KTK Pujut yang merupakan wadah kepemudaan terbesar yang menaungi pemuda di 16 Desa sekecamatan Pujut.
“Jadi sebetulnya ini miskomunikasi, kami tidak pernah rekrutmen anggota, itu hanya sosialiasai tidak ada bedanya mereka yang mengikuti sosialisasi dengan pemuda yang disini saat ini, dan justru kami siap 100 Persen tenaga Marshall ini di handle oleh pemuda-pemuda di kecamatan Pujut,” ungkap Dyan Dilato, Head Operation Sporting Mandalika International Street Circuit.
Sementara Managing Director The Mandalika, Bram Subiandoro pada sosialisasi itu menayangkan update progress terkini pembangunan KEK Mandalika termasuk progres pembangunan Sirkuit Mandalika dan kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja kedepan.
“Ini yang sudah kita kerjakan, dan ini juga persentase kebutuhan tenaga kerja kita sampai beberapa tahun kedepan, ini adalah perkiraan bukan kepastian, jadi nanti untuk hal-hal lain selain Marshall, Karang Taruna Kecamatan Pujut silahkan kita atur jadwal untuk kita kupas lebih detail, perwakilan saja beberapa Orang,” pintanya.
Dalam kesempatan tersebut hadir juga perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, yakni PLT Asisten II Setda Lombok Tengah, Triwijaya Astuti yang mengklarifikasi bahwa yang dilaksanakan di dinas pemuda dan olahraga beberapa bulan lalu itu merupakan sosialisasi, bukan perekrutan.
Hadir juga dalam rapat terbatas tersebut Kades Mertak, Kuta, Rembitan, Sukadana, Tumpak, Sengkol, Segala Anyar, Tumpak, Truwai, Pengengat, Gapura, kemudian 3 sekdes sehingga lengkap 16 Desa.
Di akhir, Anom Menyampaikan bahwa akan menyiapkan secepatnya data kepemudaan yang real sebagai pedoman untuk perekrutan tenaga kerja kedepan.
“Nanti kami Koordinasi bersama Forum Kepala Desa untuk menyiapkan data-data tersebut yang tentunya akan disusun bersama teman-teman Karang Taruna Desa di bawah, kami jalan bersama dan satu pintu” Tutup Anom.