LintasMandalika.com Lombok Tengah – Beberapa waktu lalu sempat viral video yang menunjukkan seorang ibu-ibu yang sedang melakukan protes pada pihak kepolisian yang membubarkan pedangang-pedagang ansongan di kawasan Mandalika Beach Park Kuta,Lombok tengah. Uniqnya ibu tersebut protes dengan menggunakan bahasa inggris secara lancar, banyak netizen pun penasaran akan siapa ibu tersebut.
Redaksi LintasMandalika.com pun mencoba untuk menelusuri keberadaan ibu tersebut yang ternyata berada di pantai depan landmark The mandalika 23/5/21. Belakangan ibu yang diketahui bernama inaq unggul tersebut pun sudah tidak asing lagi dengan orang-orang yang mencarinya untuk menceritakan keluh kesahnya.
Inaq Unggul pun menjerit karena keadaannya yang sekarang menjadi sangat memilukan lantaran dagannya sepi pembeli dikarenakan tidak ada pengunjung yang berbelanja gara-gara kawasan wisata The Mandalika yang ditutup.
“Orang-orang akan mati kelaparan bukan mati karena covid,yang biasanya libur lebaran ramai,sekarang malah sepi, nasi bungkus yang saya jual sampai basi karena tidak ada yang beli” ujarnya pilu.
Inaq Unggul yang fasih berbahasa inggris karena biasa berbincang dengan wisatawan asing ini pun menceritakan kondisi keuangannya dan keadaannya yang memprihatinkan yang ternyata harus mengurus suaminya yang struk dan harus mencari uang sendiri.
“Suami saya struk dan akhir-akhir ini saya kesulitan membeli kebutuhan dan beras karena pengunjung sepi,jadi saya tidak ada pemasukan, kalaupun ada paling hanya 70 ribuan saja, bantuan pemerintah pun saya hanya mendapat sekali saja yang hanya bertahan tidak sampai sebulan, sumber kehidupan saya ya berjualan di industri pariwisata ini saja” ceritanya.
Inaq Unggul pun berharap agar pemerintah terkait melonggarkan kunjungan wisatawan ke daerah pantai mandalika demi keberlangsungan hidupnya, karena menurutnya orang-orang akan mati karena lapar bukan karena covid.
Semoga harapan inaq unggul didengar pemerintah dan ada yang bantuin inaq unggul untuk pengobatan suaminya ya guys!